WARSAWA, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dikecam karena dianggap ingin memulai Perang Dunia III.
Anggapan itu muncul setelah Zelenskyy ngotot menyalahkan Rusia atas rudal yang menghantam Polandia dan membuat dua orang tewas.
Hal itu dianggap bisa memicu Perang Dunia III karena Polandia merupakan anggota NATO.
Pada artikel 5 NATO disebut penyerangan terhadap salah satu anggota, sama seperti penyerangan terhadap seluruh aliansi.
Baca Juga: Serangan Rudal ke Polandia Disebut Bikin Artikel 4 dan 5 NATO Bakal Diaktifkan, Apa Itu?
Namun kemudian diketahui bahwa serangan itu bukan dari Rusia, melainkan Ukraina.
Hal ini seperti disampaikan Presiden Polandia Andrzej Duda yang mengungkapkan kemungkinan besar serangan itu berasal dari rudal pertahanan udara Ukraina.
Rudal tersebut kemudian jatuh di Polandia saat mencoba menghalau rudal Rusia.
Duda pun menegaskan hal tersebut sebagai sebuah kecelakaan.
Tetapi Zelenskyy bersikeras bahwa serangan itu dilakukan Rusia dan sebuah peningkatan eskalasi.
“Ini adalah serangan rudal Rusia ke keamanan kolektif! Ini merupakan eskalasi yang signifikan. Aksi harus dilakukan,” ujar Zelenskyy dikutip dari Newsweek.
Namun, upaya Zelenskyy agar NATO mau turun tangan akhirnya malah menimbulkan kecaman bahwa ia ingin memulai Perang Dunia III.
“Ukraina mencoba memulai Perang Dunia III kemarin ketika rudal Ukraina menghantam negara NATO dan membunuh warga tak bersalah. Pemimpin Ukraina berbohong dan menyalahkan Rusia,” cuit komentator konservatif Benny Johnson di Twitter.
“Pemimpin Ukraina berbohong untuk mencoba dan memulai Perang Dunia III besar-besaran. Inilah faktanya,” lanjut sosok yang juga seorang kolumnis politik Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Ukraina Tetap Ngotot Serangan Rudal ke Polandia dari Rusia, NATO Tegaskan Asalnya Jelas dari Ukraina
Komentator konservatif lainnya, Matt Walsh, bahkan menyebut Zelenskyy sosok berbahaya.
“Ia adalah salah satu psikopat berbahaya di planet ini sekarang. Ia berkeinginan untuk memulai perang dunia lainnya,” kicaunya di Twitter.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengakui bahwa rudal itu memang berasal dari Ukraina, tetapi itu bukan kesalahan mereka.
“Ini bukan salah Ukraina. Rusia memegang tanggung jawab penuh, karena terus melakukan perang ilegal ke Ukraina,” kata Stoltenberg.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.