Kemudian, ketika bertemu Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen, Presiden mendorong realisasi kerja sama transisi energi dan kemajuan perundingan Indonesia-EU CEPA.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan perhatiannya terhadap diskriminasi perdagangan atas produk-produk Indonesia dan mengajak Uni Eropa menjadi mitra perdamaian di Indo-Pasifik.
Setelah itu, Presiden juga melakukan pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdo an. Presiden menghargai kontribusi Turki pada Presidensi G20 Indonesia dan mengapresiasi peran Turki dalam menghidupkan kembali Black Sea Grain Initiative.
“Harus segera cari solusi damai perang di Ukraina dan mendorong penguatan kerja sama ekonomi Indonesia-Turki, termasuk pembukaan akses pasar bagi produk-produk pertanian dan kolaborasi antarindustri pertahanan Indonesia dan Turki,” ungkap Jokowi.
Baca Juga: Xi Jinping Tiba di Bali untuk KTT G20, Bakal Segera Bertemu dengan Joe Biden
Terakhir, Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Menurut Presiden Jokowi, dukungan Australia sangat penting bagi Presidensi G20 Indonesia sehingga KTT G20 harus menghasilkan outcome document yang bermanfaat.
Presiden Jokowi juga mendorong implementasi IA-CEPA dan investasi Australia dalam bidang infrastruktur serta transisi energi.
“Ini akan perkuat kerja sama selama keketuaan Indonesia di ASEAN 2023, termasuk untuk isu Indo-Pasifik,” tegasnya.
Baca Juga: Erdogan Tiba di Bali untuk KTT G20, Beberapa Jam Usai Kecam Ledakan Bom di Istanbul
Sumber : Kompas TV/Setkab
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.