Pada situs Idealista di mana properti tersebut dijual, pemilik, yang kini berusia 8 tahun mengungkapkan alasannya menjual desa tersebut.
“Saya menjualnya karena saya seorang penduduk kota dan tak bisa memelihara desa,” tuturnya.
Rupanya desa tersebut telah menarik banyak minat, dengan lebih dari 50.000 kunjungan sejak terdaftar sepekan yang lalu dengan harga ini.
Rodriguez mengungkapkan 300 orang sudah menunjukkan ketertarikan untuk membelinya, dengan tawaran dari Rusia, Prancis, Belgia dan Inggris.
Ia mengungkapkan salah satu pembeli potensial telah menaruh uang untuk pemesanannya.
Desa Salto de Castro dibangun oleh perusahaan listrik Iberduero untuk dijadikan perumahan bagi keluarga pekerja yang membangun waduk, dari awal 1950-an.
Tetapi penduduknya pindah setelah pembangunan waduh selesai, dan desa benar-benar ditinggalkan pada akhir 1980-an.
Daerah di sekitarnya adalah bagian dari apa yang dikenal sebagai “Spanyol yang dikosongkan”, daerah pedesaan berpenduduk jarang yang tak memiliki banyak layanan yang ditemukan di kota-kota besar dan kecil.
Baca Juga: Taliban Makin Pinggirkan Perempuan Afghanistan, Kini Dilarang untuk Mengunjungi Semua Taman di Kabul
Sebelumnya Salto de Castro telah disiapkan untuk dijual seharga 6,5 juta euro atau setara Rp102 miliar.
Namun tanpa pembeli dan banyak bangunan yang dirusak, harganya pun anjlok.
Harga 260.000 euro yang diminta termasuk murah, mengingat harga tersebut hanya cukup untuk apartemen satu kamar tidur di daerah yang Makmur di Madrid atau Barcelona.
Tapi pembeli Salto de Castro akhirnya bisa merogoh kocek dalam-dalam, setidaknya untu menarik pengunjung.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.