Jembatan terbelah di tengah dengan jalan setapaknya menggantung, kabelnya putus.
Polisi mengatakan sedikitnya 134 orang dipastikan tewas dan banyak lainnya dirawat di rumah sakit dalam kondisi kritis. Para penanggap darurat dan penyelamat bekerja semalaman dan sepanjang hari Senin untuk mencari korban selamat. Menteri Negara Bagian Harsh Sanghvi mengatakan sebagian besar korban adalah remaja, wanita dan orang tua.
Sedikitnya 177 orang yang selamat ditarik dari sungai, kata Jigar Khunt, seorang pejabat departemen informasi di Gujarat.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Indonesia Siap Jadi Jembatan Kekuatan Dunia, Termasuk Pertemuan Putin dan Zelensky
Tidak jelas berapa banyak orang yang berada di jembatan ketika runtuh dan berapa banyak yang masih hilang, tetapi para penyintas mengatakan jembatan itu sangat padat sehingga orang-orang tidak dapat dengan cepat melarikan diri ketika kabelnya mulai putus.
Saluran berita lokal memuat foto-foto orang hilang yang dibagikan oleh kerabat yang bersangkutan, dan anggota keluarga bergegas ke rumah sakit yang penuh sesak mencari orang yang mereka cintai.
Gujarat adalah negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, yang sedang mengunjungi negara bagian tersebut pada saat kecelakaan itu. Dia mengatakan dia "sangat sedih dengan tragedi itu" dan kantornya mengumumkan kompensasi untuk keluarga korban dan menyerukan upaya penyelamatan cepat.
"Jarang dalam hidup saya, saya akan mengalami rasa sakit seperti itu," kata Modi dalam sebuah acara publik di negara bagian itu, Senin.
Modi adalah pejabat terpilih tertinggi di Gujarat selama 12 tahun sebelum menjadi perdana menteri India pada 2014. Pemilihan pemerintah negara bagian Gujarat diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa bulan mendatang dan partai-partai oposisi menuntut penyelidikan menyeluruh atas kecelakaan tersebut.
Baca Juga: Jembatan Gantung di India Ambruk, 40 Orang Meninggal Dunia
Runtuhnya jembatan adalah bencana besar ketiga di Asia yang melibatkan banyak orang dalam sebulan.
Pada hari Sabtu, gelombang kerumunan Halloween menewaskan lebih dari 150 orang yang menghadiri perayaan di Itaewon, sebuah lingkungan di Seoul, Korea Selatan.
Pada 1 Oktober, polisi di Indonesia menembakkan gas air mata ke pertandingan sepak bola, menyebabkan tabrakan yang menewaskan 132 orang saat penonton mencoba melarikan diri.
Infrastruktur India telah lama dirusak oleh masalah keamanan, dan Morbi telah mengalami bencana besar lainnya. Pada tahun 1979, sebuah bendungan hulu di sungai Machchu meledak, mengirimkan dinding air ke kota dan membunuh ratusan orang di salah satu kegagalan bendungan terbesar di India.
Pada tahun 2001, ribuan orang tewas dalam gempa bumi di Gujarat. Morbi, 150 kilometer dari pusat gempa di Bhuj, mengalami kerusakan parah. Menurut sebuah laporan di surat kabar Times of India, jembatan yang runtuh pada hari Minggu juga rusak parah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.