TOKYO, KOMPAS.TV - Jepang, Jumat (28/10/2022), dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membeli rudal jelajah Tomahawk Amerika Serikat untuk mendapatkan kemampuan menumpulkan rudal Korea Utara seperti dilaporkan Kyodo.
Perihal pertimbangan pembelian rudal jelajah AS itu disampaikan oleh sejumlah sumber pemerintah Jepang pada Jumat.
Pemerintah Jepang sedang menjajaki pembelian rudal jarak menengah AS, yang dapat diluncurkan di laut, di tengah ancaman rudal dan nuklir Korea Utara serta aktivitas militer China yang makin gencar.
Pemerintahan Perdana Menteri Fumio Kishida bermaksud mendeklarasikan kepemilikan senjata ofensif saat pemerintah Jepang memperbarui pedoman utama keamanan jangka panjang negara itu pada akhir tahun ini.
Langkah Kishida itu dinilai kontroversial di Jepang karena negara itu lama memegang posisi kebijakan keamanan yang berorientasi pada pertahanan diri secara eksklusif di bawah Konstitusi yang menolak perang.
Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Saat Korea Selatan Latihan Tempur
Korea Utara pada awal Oktober 2022 menembakkan dua rudal balistik jarak pendek.
Pada 9 Oktober 2022, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengungkapkan Korea Utara menembakkan dua rudal balistik itu dari Muncheon di Provinsi Kangwon ke arah perairan di pantai selatan semenanjung Korea.
Berdasarkan penuturan Menteri Pertahanan Jepang Toshiro Ino, rudal diluncurkan pada Minggu 9 Oktober 2022 antara pukul 01.27 dan 01.53 pagi waktu setempat.
Ino menambahkan, kedua rudal jatuh di luar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Jepang.
Menurut Ino, dikutip dari CNN, rudal pertama diperkirakan terbang sejauh 350 km, dengan maksimal ketinggian sekitar 100 km.
Rudal kedua juga meluncur dengan jarak yang tak jauh berbeda.
Baca Juga: Korut Tembak Rudal Lintasi Jepang, AS Kirim Kapal Induk Bertenaga Nuklir ke Semenanjung Korea
Korea Utara, Jumat (28/10/2022), kembali menembakkan rudal balistik ke laut, kata pejabat pemerintah Korea Selatan.
Peluncuran rudal tersebut dilakukan ketika saingannya, Korea Selatan, sedang menyelesaikan latihan militer tahunan yang dianggap Korea Utara sebagai latihan invasi.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan seperti dilaporkan Associated Press, Jumat, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa rudal balistik itu terbang menuju perairan timur Korea Utara tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut termasuk seberapa jauh senjata itu terbang.
Peluncuran itu, yang terbaru dari serangkaian uji coba senjata oleh Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir, dilakukan pada hari terakhir latihan lapangan tahunan "Hoguk" selama 12 hari di Korea Selatan.
Latihan kesiapan tempur lapangan itu melibatkan sejumlah tentara AS yang dirahasiakan jumlahnya.
Angkatan udara Korea Selatan dan AS berencana melakukan latihan tempur skala besar minggu depan.
Korea Utara melihat latihan rutin seperti itu sebagai latihan untuk melancarkan serangan ke wilayahnya, meskipun sekutu mengatakan latihan mereka bersifat defensif.
Sumber : Kompas TV/Antara/CNN/Kyodo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.