Pada saat yang sama, kerja sama ini sangat tidak populer di antara orang-orang Palestina yang menentang pendudukan terbuka Israel, yang sekarang memasuki tahun ke-56.
Baca Juga: Heboh Mossad Israel Beroperasi di Kuala Lumpur, Culik Warga Palestina Gunakan Warga Malaysia
Rakyat Palestina yang lebih muda sangat kecewa. Sekelompok kecil pria bersenjata terbentuk di beberapa daerah, pertama di kamp pengungsi Jenin, kubu militan, dan sekarang di Nablus.
Kelompok-kelompok ini menantang Otoritas Palestina dan melakukan serangan terhadap sasaran Israel.
Dalam serangan hari Selasa (25/10/2022), pasukan Israel meledakkan laboratorium bahan peledak di sebuah apartemen di Nablus, kata militer.
Pernyataan itu menyebut, sejumlah gerilyawan menjadi sasaran, dan mencatat warga Palestina melaporkan adanya korban.
Dari kata-kata pernyataan itu, tidak segera jelas apakah beberapa dari mereka yang tewas dan terluka terkena serangan awal daripada baku tembak berikutnya.
Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rdeneh, mengeluarkan pernyataan yang menggambarkan serangan Israel yang sedang berlangsung sebagai kejahatan perang.
Baca Juga: Israel Bayar Kompensasi Kakek Palestina yang Tewas saat Ditahan demi Tak Dibawa ke Pengadilan
Lebih dari 125 warga Palestina tewas dalam pertempuran Israel-Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur tahun ini.
Pertempuran meningkat sejak serangkaian serangan Palestina menewaskan 19 orang di Israel pada musim semi. Tentara Israel mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang tewas adalah milisi.
Tetapi, para pemuda pelempar batu yang memprotes serangan itu dan orang lain yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga terbunuh.
Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan membangun lebih dari 130 pemukiman di sana, banyak di antaranya menyerupai kota kecil, dengan blok apartemen, pusat perbelanjaan, dan zona industri.
Palestina ingin Tepi Barat menjadi bagian utama dari negara masa depan mereka. Sebagian besar negara memandang permukiman itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.