INGGRIS, KOMPAS.TV – Inggris memiliki Perdana Menteri (PM) baru yakni Rishi Sunak. Ia merupakan imigran Hindu yang kaya keturunan India dan Afrika Timur.
Kakek dan nenek Sunak merupakan penduduk Punjab, India dan migrasi ke Inggris pada 1960 dari Afrika Timur. Sementara, ayahnya adalah dokter dan ibunya memiliki toko kimia.
Sunak menggantikan PM sebelumnya yakni Lis Truss yang mengundurkan diri setelah menjabat selama 44 hari saja. Ia pun menjadi PM Inggris pertama yang berasal dari keturunan Asia.
Bukan hanya itu, Sunak juga menjadi PM Inggris termuda dalam sejarah. Mengingat, ia lahir pada 12 Mei 1980 di Southampthon, Hampshire, Inggris.
Sunak sebenarnya bukan orang baru. Ia lawan utama Truss dalam pemilihan kepemimpinan Partai Konservatif (Tory) di September. Namun, usai Truss mundur pada Kamis (20/10/2022), nama Rishi Sunak sebagai mantan menteri keuangan Inggris era Boris Johnson kembali menguat.
Disebutkan, kandidat pengganti Truss harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 100 anggota parlemen Konservatif pada 13.00 GMT atau tepat pukul 08.00 WIB Senin (24/10/2022).
Dan Sunak menjadi satu-satunya sosok yang mendapatkan dukungan lebih dari 100 anggota parlemen, seperti dilansir dari AFP. Dirinya berhasil mengumpulkan hampir 200 nominasi publik.
Baca Juga: Rishi Sunak Dipastikan Jadi Pemimpin Konservatif, akan Dilantik sebagai Perdana Menteri Inggris
Sunak bersaing dengan Penny Mordaunt, tapi Mondaunt gagal mendapatkan dukungan yang diperlukan sehingga berakhir sudah perlombaan kekuasaan partai berkuasa Inggris tersebut.
"Oleh karena itu, Rishi Sunak terpilih sebagai pemimpin Partai Konservatif," kata backbencher senior Graham Brady, saat Mordaunt menjanjikan "dukungan penuh" untuk Sunak, sebagaimana dilansir AFP pada Senin (24/10/2022).
Pria berusia 42 tahun ini mengenyam pendidikan di sekolah swasta sebelum pergi ke Universitas Oxford untuk belajar filsafat, politik dan ekonomi (PPE), gelar pilihan di universitas pilihan untuk elite politik Inggris.
Ia kemudian meraih gelar master di bidang administrasi bisnis (MBA) dari Universitas Stanford di Amerika Serikat (AS) sebagai Fulbright Scholar. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sunak bekerja untuk Goldman Sachs sebelum pindah ke hedge fund atau pengelola investasi global.
Sunak menjadi anggota parlemen pada 2015 dan meski hanya sedikit orang di Westminster pernah mendengar namanya, dia menjadi menteri keuangan pada Februari 2020.
Di masa awal jabatannya, dia sudah harus menghadapi pandemi, menghabiskan banyak uang untuk menjaga keberlangsungan perekonomian, yang melambungkan popularitasnya.
Peran pemerintahan pertamanya datang di bawah Perdana Menteri Theresa May saat itu, ketika ia menjadi wakil menteri parlemen negara bagian untuk pemerintah daerah. Setelah May mengundurkan diri, dia mendukung tawaran Boris Johnson untuk menjadi perdana menteri.
Johnson kemudian menunjuk Sunak sebagai kepala sekretaris Departemen Keuangan, yang merupakan orang kedua di bawah kanselir bendahara. Sementara Sajid Javid ditunjuk sebagai Kanselir.
Namun, Javid mengundurkan diri setelah bentrok dengan penasihat khusus kuat Johnson, Dominic Cummings, terkait masalah yang berkaitan dengan kepegawaian.
Setelah pengunduran diri Javid, nama Sunak naik pesat saat ia menjadi Kanselir baru pada tahun 2020, yang kemudian menjadi politisi paling kuat kedua dalam politik Inggris.
Meski begitu, reputasinya sempat ternoda setelah adanya kontroversi soal pajak dari istrinya, dan tak lama dia juga didenda karena melanggar aturan karantina wilayah.
Sumber : Kompas TV/bbc/straitstimes.com/afp
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.