Kota barat Khmelnytskyi, yang melintasi sungai Bug dan merupakan rumah bagi sekitar 275.000 orang sebelum perang, kini tanpa suplai listrik, tak lama setelah media lokal melaporkan beberapa ledakan keras.
Dewan kota mendesak penduduk setempat untuk menyimpan air, "kalau-kalau air juga habis dalam waktu satu jam," dalam sebuah posting media sosial pada hari Sabtu.
Wali Kota Lutsk, sebuah kota berpenduduk 215.000 di ujung barat Ukraina, membuat seruan serupa di Telegram pada hari Sabtu.
Baca Juga: Tentara Sukarelawan Rusia Kesal ke Putin, Sebut Dibuang seperti Anjing dan Ditelantarkan di Ukraina
Listrik di Lutsk sebagian padam setelah rudal Rusia menghantam fasilitas energi setempat, katanya.
Pusat kota Uman, pusat ziarah utama bagi orang-orang Yahudi Hasidi yang memiliki sekitar 100.000 penduduk sebelum perang, juga tenggelam dalam kegelapan setelah sebuah roket menghantam pembangkit listrik terdekat, kata otoritas regional di Telegram.
Di ibu kota Kiev dan empat wilayah sekitarnya, termasuk Cherkasy, pemadaman bergilir mulai berlaku mulai Sabtu pagi menanggapi berkurangnya pasokan listrik.
Perusahaan energi negara Ukrenergo terus mendesak semua warga Ukraina untuk menghemat energi.
Awal pekan ini, Presiden Volodymyr Zelenskyy meminta konsumen untuk membatasi penggunaan listrik mereka antara pukul 7 pagi dan 11 pagi setiap hari, dan menghindari penggunaan peralatan yang menghabiskan energi seperti pemanas listrik.
Selama dua minggu terakhir, Moskow meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur sipil utama di seluruh Ukraina.
Sekitar 40 persen dari sistem tenaga listrik negara itu telah rusak parah, kata para pejabat. Zelenskyy mengatakan awal pekan ini bahwa 30 persen pembangkit listrik Ukraina telah hancur sejak 10 Oktober.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.