Sebanyak 70 kantor dilaporkan telah terkena bom molotov saat kemarahan tumbuh atas pendaftaran yang dipaksakan tersebut.
Ada kemarahan yang meningkat atas pejabat mobilisasi yang merekrut secara paksa orang-orang dengan sedikit, atau tanpa pelatihan yang jelas-jelas melanggar aturan.
Tim pemaksa wajib militer yang didukung polisi telah beroperasi di kota-kota Rusia.
Mereka dilaporkan menangkap orang-orang di kereta bawah tanah, di jalanan dan di kantor.
Rusia memberlakukan keamanan tambahan untuk tim mobilisasi militer dan kantor pendaftaran, di tengah permintaan Putin menemukan 80.000 orang lagi untuk menyelesaikan total 300.000 rekrutan untuk tahap awal.
Menurut anggota parlemen, Alexander Khinshtein, tim mobilisasi militer harus dilindungi pengawal nasional.
Baca Juga: Penembakan Massal di Pusat Pelatihan Militer Rusia Tewaskan 11 Orang, Dilabeli Aksi Terorisme
Mobilisasi militer yang diumumkan Putin membuat ratusan ribu pria kabur dari Rusia.
Sementara itu, keluarga dan teman-teman Malyk, dengan keras membantah veteran Perang Chechnya itu akan bunuh diri.
Malyk sendiri bertugas untuk wajib militer di Distrik Partizan, dan area sekitarnya di Primorsky.
Malyk dikenal sebagai teman yang kuat dan berani, dan tak pernah hancur di bawah beratnya aksi militer dan kehilangan besar di Chechnya.
Sumber : Mirror/Euro Weekly News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.