Baca Juga: Tes Rudal Korea Utara Ternyata Simulasi Musnahkan Musuh dengan Bom Nuklir, Apa Kata Kim Jong-un?
Mayor Jenderal Kang Ho Pil dari Kepala Staf Gabungan Korea Selatan kemudian dalam siaran TV mengatakan Korea Selatan mengeluarkan "peringatan keras kepada (Korea Utara) untuk segera menghentikan" uji coba senjatanya.
Dia mengatakan Korea Selatan punya kemampuan untuk memberikan "tanggapan yang luar biasa" terhadap setiap provokasi Korea Utara.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan hari Jumat mengatakan pihaknya menjatuhkan sanksi terhadap 15 individu Korea Utara dan 16 organisasi yang dicurigai terlibat dalam kegiatan terlarang untuk membiayai program senjata nuklir dan misil Korea Utara.
Itu adalah sanksi sepihak pertama Seoul terhadap Korea Utara dalam lima tahun, tetapi pengamat mengatakan itu adalah langkah simbolis karena kedua Korea memiliki sedikit transaksi keuangan di antara mereka.
Sebagian besar uji coba senjata Korea Utara baru-baru ini adalah peluncuran rudal balistik yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.
Tetapi Korea Utara belum ditampar dengan sanksi baru berkat perpecahan di PBB atas perselisihan AS dengan Rusia terkait serangannya ke Ukraina dan dengan China atas persaingan strategis mereka.
Rudal yang diluncurkan hari Jumat menempuh jarak 650-700 kilometer pada ketinggian maksimum 50 kilometer sebelum mendarat di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang, menurut penilaian Korea Selatan dan Jepang.
Baca Juga: Korea Utara Kembali Bikin Jepang Ketakutan, Tembakkan Dua Rudal Balistik Lagi
"Apa pun tujuannya, peluncuran rudal balistik Korea Utara yang berulang benar-benar tidak diizinkan dan kami tidak dapat mengabaikan kemajuan substansial teknologi rudalnya," kata Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada.
Dia mengatakan rudal itu terbang pada lintasan yang "tidak teratur", referensi ke rudal KN-23 yang sangat mampu bermanuver, diadopsi daei rudal Iskander Rusia.
Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah pernyataan, peluncuran Korea Utara tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel atau wilayah AS atau sekutunya, menambahkan bahwa komitmen AS untuk pertahanan Korea Selatan dan Jepang tetap “kuat.”
Tes Korea Utara lainnya dalam beberapa pekan terakhir termasuk rudal jarak menengah baru yang terbang di atas Jepang dan menunjukkan jangkauan potensial untuk mencapai wilayah Pasifik AS di Guam; rudal balistik yang ditembakkan dari reservoir pedalaman, yang pertama bagi negara itu; dan rudal jelajah jarak jauh.
Setelah peluncuran rudal jelajah hari Rabu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan tes tersebut berhasil menunjukkan kemampuan serangan nuklir militernya yang meluas.
Dia mengatakan pasukan nuklirnya sepenuhnya siap untuk "perang yang sebenarnya untuk membawa musuh di bawah kendali mereka" dan bersumpah untuk memperluas wilayah operasional angkatan bersenjata nuklirnya, menurut media pemerintah Korea Utara.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.