Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Mata-Mata Siber Inggris Sebut Kemajuan Teknologi China adalah Ancaman bagi Semua

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 18:50 WIB
bos-mata-mata-siber-inggris-sebut-kemajuan-teknologi-china-adalah-ancaman-bagi-semua
Jeremy Fleming, kepala Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah Inggris (GCHQ), difoto di London, Kamis, 14 Februari 2019. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV — Kepala badan intelijen siber Inggris menuduh China menggunakan kekuatan ekonomi dan teknologinya untuk menekan di dalam negeri dan melakukan kontrol di luar negeri, dan sikap agresif Beijing didorong oleh ketakutan sehingga menimbulkan "ancaman besar bagi kita semua."

Seperti laporan Associated Press, Selasa (11/10/2022), direktur organisasi intelijen dan keamanan GCHQ Jeremy Fleming mengatakan, otoritas Komunis Beijing berusaha "membentuk ekosistem teknologi global," menggunakan teknologi seperti mata uang digital dan sistem satelit untuk mengendalikan populasi China dan meningkatkan pengaruhnya di seluruh dunia.

Dalam pidato publik yang jarang terjadi pada Selasa (11/10/2022) kepada lembaga think tank Royal United Services Institute, Fleming mengatakan, sistem satu partai di Beijing berusaha untuk mengendalikan populasi China dan melihat negara-negara lain "sebagai musuh potensial atau negara klien potensial, untuk diancam, disuap atau dipaksa."

Fleming mengatakan "yang mendasari keyakinan itu adalah rasa takut."

"Dan kita melihat ketakutan itu bermain melalui manipulasi ekosistem teknologi yang menopang kehidupan kita sehari-hari, dari memantau warganya sendiri dan membatasi kebebasan berbicara hingga memengaruhi sistem keuangan dan domain baru," kata Fleming.

Hubungan antara Inggris dan China semakin membeku dalam beberapa tahun terakhir. Pejabat Inggris menuduh Beijing melakukan tekanan ekonomi terselubung dan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Juga: Canggih, China Mulai Uji Coba Taksi Terbang di Dubai

Foto dari udara yang diabadikan pada 15 April 2020 ini menunjukkan orang-orang bekerja di lokasi konstruksi sebuah stasiun pemancar 5G di Chongqing, China barat daya. (Sumber: Antara)

Badan mata-mata Inggris memberikan penilaian yang semakin negatif terhadap pengaruh dan niat Beijing.

Tahun lalu, kepala badan intelijen luar negeri MI6 Richard Moore menyebut China sebagai salah satu ancaman terbesar bagi Inggris dan sekutunya.

Fleming memperingatkan bahwa China sedang berusaha untuk memecah infrastruktur internet untuk melakukan kontrol yang lebih besar.

Dia juga mengatakan, China akan berusaha menggunakan mata uang digital yang digunakan oleh bank sentral untuk mengintip transaksi pengguna dan sebagai cara untuk menghindari sanksi Barat di masa depan dari jenis yang dikenakan pada Rusia atas serangannya ke Ukraina.

Fleming juga berpendapat, sistem satelit BeiDou China, alternatif dari teknologi navigasi GPS yang banyak digunakan, dapat berisi "kemampuan anti-satelit yang kuat, dengan doktrin menolak akses negara lain ke luar angkasa jika terjadi konflik."

GCHQ mengatakan Fleming memperingatkan bahwa dunia sedang mendekati "momen pintu geser dalam sejarah" - merujuk ke film yang dibintangi Gwyneth Paltrow tahun 1998 di mana nasib seorang wanita bergantung pada momen yang tampaknya sepele.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Berfluktuasi, China Tunda Penyesuaian Harga BBM

Seorang wanita dengan masker wajah melihat-lihat smartphone-nya saat seorang wanita bermasker berjalan di dekat toko ritel Huawei mempromosikan jaringan 5G di Beijing pada 11 Oktober 2020. (Sumber: Associated Press)

Fleming meminta perusahaan dan peneliti Barat memperkuat perlindungan kekayaan intelektual dan agar negara-negara Barat bekerja lebih keras mengembangkan alternatif teknologi China, yang menurut Fleming berisi "biaya tersembunyi."

AS melarang perusahaan teknologi China Huawei, menyatakannya sebagai risiko keamanan, dan pada tahun 2020, Perdana Menteri Inggris saat itu, Boris Johnson memerintahkan agar Huawei dikeluarkan dari jaringan telekomunikasi 5G Inggris pada tahun 2027.

Fleming juga akan membahas perang di Ukraina, mengatakan Rusia kekurangan senjata. Ia juga menyebut "tindakan berani Ukraina di medan perang dan di dunia maya mengubah keadaan."

"Pasukan Rusia kelelahan," katanya. "Penggunaan tahanan untuk memperkuat, dan sekarang mobilisasi puluhan ribu wajib militer yang tidak berpengalaman, menunjukkan situasi putus asa."

GCHQ, secara resmi dikenal sebagai Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah, adalah salah satu dari tiga badan intelijen utama Inggris, bersama dengan MI5 dan MI6. Namun, lembaga itu tidak mengungkapkan sumber intelijennya di China dan Rusia.


 




Sumber : Kompas TV/Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x