OSLO, KOMPAS.TV — Hadiah Nobel Perdamaian tahun 2022 diberikan kepada aktivis hak asasi manusia (HAM) Belarusia Ales Bialiatski, kelompok Memorial Rusia, dan organisasi Ukraina Pusat Kebebasan Sipil.
Ketua Komite Nobel Norwegia, Berit Reiss-Andersen, Jumat (7/10/2022), mengatakan para penilai ingin menghormati "tiga (entitas) pejuang hak asasi manusia yang luar biasa, demokrasi dan hidup berdampingan secara damai di negara-negara tetangga Belarusia, Rusia dan Ukraina."
"Melalui upaya konsisten mereka dalam mendukung nilai-nilai kemanusiaan dan anti-militerisme serta prinsip-prinsip hukum, para pemenang tahun ini menghidupkan kembali dan menghormati visi Alfred Nobel tentang perdamaian dan persaudaraan antarbangsa, sebuah visi yang paling dibutuhkan di dunia saat ini," katanya kepada wartawan di Oslo.
Penghargaan ini mengikuti tradisi menyoroti kelompok dan aktivis yang berusaha mencegah konflik, meringankan kesulitan dan melindungi HAM.
Pemenang Nobel Perdamaian tahun lalu menghadapi masa sulit sejak menerima hadiah tersebut.
Jurnalis Dmitry Muratov dari Rusia dan Maria Ressa dari Filipina, berjuang untuk kelangsungan hidup organisasi berita mereka, menentang upaya pemerintah untuk membungkam mereka.
Mereka dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun lalu atas "upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi, yang merupakan prasyarat bagi demokrasi dan perdamaian abadi."
Pengumuman Hadiah Nobel dimulai pada Senin (3/10/2022). Ilmuwan Swedia, Svante Paabo, menerima Hadiah Nobel bidang kedokteran, lewat karyanya yang membuka rahasia DNA Neanderthal yang memberikan wawasan kunci ke dalam sistem kekebalan tubuh kita.
Baca Juga: Annie Ernaux, Penerima Hadiah Nobel Kesusastraan, Penulis Fiksi yang Penuh Kisah Pribadi
Hadiah Nobel Fisika pada Selasa (4/10/2022) diberikan kepada tiga ilmuwan, yaitu Alain Aspect dari Prancis, John F. Clauser dari Amerika Serikat, dan Anton Zeilinger dari Austria.
Ketiga ilmuwan itu dianggap berhasil menunjukkan bahwa partikel kecil dapat mempertahankan koneksi satu sama lain bahkan ketika dipisahkan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai belitan kuantum, yang dapat digunakan untuk komputasi khusus dan untuk mengenkripsi informasi.
Hadiah Nobel dalam bidang kimia dianugerahkan pada Rabu (5/10/2022) kepada warga Amerika, Carolyn R. Bertozzi dan K. Barry Sharpless, dan ilmuwan Denmark, Morten Meldal, karena mengembangkan cara "menggabungkan molekul" yang dapat digunakan untuk menjelajahi sel, memetakan DNA, dan merancang obat yang dapat menargetkan penyakit seperti kanker dengan lebih tepat.
Kemudian penulis Prancis, Annie Ernaux, memenangi Hadiah Nobel Sastra tahun ini pada Kamis (6/10/2022).
Panel memujinya karena memadukan fiksi dan otobiografi dalam buku-buku yang tanpa rasa takut menggali pengalamannya sebagai wanita kelas pekerja untuk menjelajahi kehidupan di Prancis sejak 1940-an.
Hadiah Nobel Ekonomi 2022 akan diumumkan pada Senin (10/10/2022) depan.
Hadiahnya berupa uang tunai sebesar 10 juta kronor Swedia yang bernilai hampir USD900.000 dan akan dibagikan pada 10 Desember 2022.
Uang itu berasal dari warisan yang ditinggalkan oleh pencipta hadiah Nobel yang juga seorang penemu asal Swedia, Alfred Nobel, pada tahun 1895.
Baca Juga: Menjelang Acara Hadiah Nobel, ini 5 Hal Menarik dan Penting tentang Penghargaan Tersebut
Memorial adalah organisasi hak asasi manusia internasional, didirikan di Rusia setelah jatuhnya Uni Soviet, bertujuan mempelajari dan memeriksa pelanggaran HAM dan kejahatan lain yang dilakukan di bawah pemerintahan Joseph Stalin.
Sebelum pembubarannya di Rusia, Memorial terdiri dari dua badan hukum yang terpisah, Memorial International, yang tujuannya merekam kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan di negara-negara bekas Uni Soviet, khususnya selama era Stalinis, dan Pusat Hak Asasi Manusia Memorial, yang berfokus pada perlindungan HAM, terutama di zona konflik di dalam dan sekitar Rusia modern.
Lebih ke sebuah gerakan daripada organisasi terpusat, pada Desember 2021, Memorial mencakup lebih dari 50 organisasi di Rusia dan 11 di negara lain, termasuk Ukraina, Jerman, Italia, Belgia, dan Prancis.
Ales Bialiatski adalah pemimpin sipil Belarusia dan mantan tahanan hati nurani yang dikenal karena karyanya dengan Pusat Hak Asasi Manusia “Viasna”.
Pada tahun 2020, ia memenangi Right Livelihood Award, yang dikenal luas sebagai "Hadiah Nobel Alternatif". Pada tahun 2022, ia meraih Hadiah Nobel Perdamaian.
Sejak 14 Juli 2021, Bialiatski dipenjara karena dugaan penggelapan pajak. Pembela hak asasi manusia menganggap tuduhan itu bermotif politik dan mengakui Bialiatski sebagai tahanan hati nurani.
Pada tahun 2022, Bialiatski dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2022 bersama organisasi Memorial dan LSM Ukraina, Center for Civil Liberties.
Center for Civil Liberties adalah organisasi yang berbasis di Ukraina dengan misi penegakan hak asasi manusia, demokrasi, dan solidaritas di Ukraina dan wilayah OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa) untuk penegasan martabat manusia.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.