Kompas TV internasional kompas dunia

Anak-anak Pakistan Nyawanya Terancam Akibat Banjir, Lebih dari 10 Kematian Setiap Hari

Kompas.tv - 26 September 2022, 12:37 WIB
anak-anak-pakistan-nyawanya-terancam-akibat-banjir-lebih-dari-10-kematian-setiap-hari
Seorang ibu di Pakistan menggendong anaknya yang tak sadarkan diri karena sakit. Nyawa anak-anak Pakistan terancam karena penyakit yang disebabkan dari banjir bandang di negara tersebut. (Sumber: CNN)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

Ini adalah krisis kesehatan yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh Pakistan, tetapi bagi banyak orang bantuan tidak datang.

Kelompok bantuan pun memperingatkan situasinya hanya akan bertambah buruk jika komunitas internasional tidak bertindak sekarang.

Banjir yang disebabkan oleh rekor hujan Mnsum dan pencairan gletser di wilayah pegunungan utara Pakistan sejauh ini telah merenggut nyawa hampir 1.600 orang, dan lebih dari sepertiganya anak-anak.

Di Sindh, salah satu provinsi yang terkena dampak terburuk, desa-desa telah benar-benar terputus sehingga hampir tak mungkin bagi keluarga mencari bantuan untuk anak-anak mereka yang sakit.

“Banyak anak bahkan tak mencapai rumah sakit karena fasilitas medis yang dapat mereka akses berada di bawah air, atau tak dapat diakses,” kata Aardash Leghari, Pejabat Komunikasi UNICEF di Pakistan.

Di Pinggiran Qazi Ahmed, sebuah kota di Sindh, seorang ibu membawa anaknya yang masih kecil di atas perahu reyot yang mengangkut penduduk yang terdampar ke fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Parahnya Banjir Pakistan bahkan Terlihat dari Luar Angkasa

“Ia demam tinggi dan tak sadarkan diri,” kata sang ibu sambil mati-matian berusaha mendinginkan kening putrinya dengan kain yang basah oleh air banjir yang kotor dan membuatnya sakit.

Di tempat lainnya, seorang ibu muda yang hamil dan memiliki lima anak berusaha menenangkan anak-anaknya saat mereka meratap kelaparan.

Mengalami kekurangan darah, ia membuat permohonan putus asa untuk bantuan.

“Tak ada darah di tubuh saya. Saya butuh dua botol darah. Saya tak berpikir baik karena demam, saya butuh darah,” tuturnya.




Sumber : CNN




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x