YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah setahun terpisah maut, Ratu Elizabeth II kembali bersatu dengan suaminya, Pangeran Philip di liang kubur. Elizabeth dimakamkan bersisian dengan Philip dan kedua orang tua sang ratu di Kapel St George, Istana Windsor, Senin (19/9/2022) malam waktu Inggris Raya atau Selasa (20/9) dini hari waktu Indonesia.
Philip, meninggal lebih dulu dibanding istrinya, tepatnya pada 9 April 2021 silam. Lalu, pada 8 September 2022, Elizabeth II yang kondisi kesehatannya menurun di Kastil Balmoral, Skotlandia ikut tutup usia.
Elizabeth dan Philip telah saling kenal selama hampir seabad, diikat pernikahan sejak 9 Juli 1947 hingga dipisahkan kematian sang suami. Mereka menjadi pasangan suami-istri selama 74 tahun lebih.
Kisah cinta Elizabeth dan Philip, walaupun berlangsung langgeng, awalnya berliku dan sempat menuai kontroversi.
Baca Juga: Kisah Cinta Penuh Drama Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip
Elizabeth pertama bertemu Pangeran Philip pada 1934, lalu bertemu lagi pada 1937. Waktu itu, gelar Philip masih Pangeran Philip dari Yunani dan Denmark.
Elizabeth mengaku jatuh cinta dengan Philip ketika ia masih berusia 13 tahun. Saat itu adalah pertemuan ketiga mereka, tepatnya saat Philip masuk ke Akademi Angkatan Laut Inggris Raya di Dartmouth.
Sepupu sang ratu, Margaret Rhodes, menulis bahwa "Elizabeth benar-benar jatuh cinta sejak pandangan pertama" kepada Philip dalam The Final Courtesy, otobiografinya tahun 2011.
Elizabeth dan Philip sendiri sejatinya masih terhitung sepupu. Mereka berstatus sepupu kedua dari garis keturunan Raja Christian IX dari Denmark dan sepupu ketiga dari garis keturunan Ratu Victoria.
Setelah pertemuan di Dartmouth, Elizabeth dan Philip diketahui saling bertukar surat. Ketika Elizabeth berusia 21 tahun, pada 9 Juli 1947, mereka berdua bertunangan.
Pertunangan keduanya sempat mengundang kontroversi. Pasalnya, Philip tidak punya kapasitas finansial yang cukup layak untuk meminang ningrat.
Selain itu, mengutip Channel4, Philip dianggap warga negara asing. Walaupun pernah bertugas di militer Kerajaan Inggris Raya, hal ini dipandang tak cukup.
Salah satu hal yang juga disorot adalah ikatan kekeluargaan Philip. Ia punya saudari yang menikahi bangsawan Jerman yang punya tautan dengan Nazi, musuh Inggris Raya selama Perang Dunia Kedua, baru berakhir dua tahun saat Elizabeth tunangan.
Baca Juga: Dedikasi Ratu Elizabeth II bagi Inggris: Berikrar di Usia 21 Tahun untuk Mengabdi pada Britania Raya
Meskipun demikian, Elizabeth dan Philip akhirnya menikah pada 20 November 1947. Upacara pernikahan digelar di Westminster Abbey, tempat yang sama ketika Elizabeth II dinobatkan sebagai ratu dan tempat kebaktian pemakamannya.
Elizabeth dan Philip, bergelar Adipati Edinburgh jelang pernikahan, sempat tinggal di Malta, salah satu koloni Inggris Raya selama beberapa bulan. Mereka tinggal di Villa Guardamangia, rumah sewa dari paman Philip, Lord Mountbatten.
Mantan presiden Malta, Marie-Louise Coleiro Preca menyebut sang ratu punya banyak kenangan indah atas negara itu.
Baca Juga: Kisah Hidup Ratu Elizabeth II, Sang Ratu Terlama di Dunia
“Dia (Elizabeth II) dapat mengingat banyak detail tentang Malta dan khususnya masa yang dihabiskannya di Malta pada awal pernikahannya. Namun, dia juga sangat tertarik dengan apa yang terjadi pada, Anda tahu, rakyat Malta,” kata Coleiro Preca dikutip Associated Press.
“Faktanya, saya ingat saya membawa jeruk dan produk-produk Malta dari kebun San Anton. Dan dia (Ratu), Anda tahu, berbicara ke saya tentang makanan di Malta dan jeruk-jeruknya dan segala hal yang, ya, saya tida menyangka Ratu akan senang dengan pembicaraan semacam itu,” lanjutnya.
Ratu Elizabeth II bersama suaminya, Pangran Philip pernah mengunjungi Indonesia ketika masa Orde Baru pada 1974 silam, tepatnya pada 15-22 Maret.
Menurut laporan Harian Kompas waktu itu, Elizabeth tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, pada 14 Maret 1974 pukul 17.50 WITA.
Di bandara, ia disambut suaminya, Philip bersama sang paman, Lord Mounbatten. Jajaran pejabat Indonesia serta duta besar Inggris Raya untuk Indonesia turut menyambut sang ratu.
Elizabeth berserta suami berkeliling Pulau Bali terlebih dulu. Di sana, mereka mengunjungi desa seniman dan menyaksikan tari kecak serta tari barong.
Baca Juga: Saat Elizabeth II dan Philip Berlibur ke Bali dan Yogyakarta, Saksikan Tari Kecak, Sambangi Keraton
Dari Bali, Elizabeth II berlayar ke Jakarta menggunakan kapal pesiar Britannia. Setibanya di Istana Kepresidenan di Jakarta, 18 Maret 1974, Elizabeth II disambut langsung oleh Presiden Soeharto beserta Tien Soeharto.
Malam harinya, pasangan Elizabeth-Philip menghadiri jamuan makan malam di Istana yang digelar oleh pasangan Soeharto-Tien.
Selain berkunjung ke Istana Kepresidenan, Elizabeth II dan Philip menyempatkan diri mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Keraton Yogyakarta, serta beberapa tempat di Jakarta.
Sebagai buah tangan kunjungan ke Indonesia, Soeharto dan Tien memberi Elizabeth II dan suaminya cinderamata berupa tas kecil dari emas Kendari untuk sang ratu, serta keris bali bersarung dan bergagang emas untuk Pangeran Philip.
Sebaliknya, Ratu Elizabeth II juga memberikan cenderamata buat pasangan kepala negara dan ibu negara Indonesia tersebut. Sang ratu memberikan seperangkat alat minum teh dari porselen Inggris lengkap beserta pocinya.
Kunjungan ke Indonesia adalah satu dari banyak momen penting sepanjang 70 tahun kekuasaan Elizabeth II sebagai pemimpin monarki Inggris Raya. Kini, ia digantikan oleh putra tertuanya, Charles yang mendampingi jenazah sang ibu sejak Westminster Hall hingga Kapel St. George.
Beberapa jam lalu, Elizabeth II didampingkan dengan Philip, sekali lagi, untuk selamanya, di bawah tanah di Kapel St George.
Baca Juga: Kunjungan Ratu Inggris ke Indonesia: Momen Bersahabat Elizabeth-Philip dan Soeharto-Tien di Jakarta
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.