Meski begitu, ia menyadari bahwa dirinya telah berubah secara drastis sejak Putin memerintahkan penyerangan ke negaranya.
Kini ia bergerak dari satu medan pertempuran ke medan pertempuran lainnya.
Teranyar, ia dan rekannya berhasil membebaskan Kota Izium, dan desa tetangganya dari Rusia.
Area tersebut sebelumnya telah diduduki oleh tentara Rusia selama 6 bulan.
“Ada dua kehidupan berbeda dan saling bertentangan. Pada kehidupan sipil, saya menjalani yang sangat berbeda. Saya memiliki bisnis sendiri, seragam saya adalah baju kerja dengan sepatu hak tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Rusia Ancam AS, Sinyalkan Perang dengan Washington Bakal Terjadi jika Terus Pasok Rudal ke Ukraina
“Namun di zona perang, seragam militer dan baret. Saya paramedis. Saya mengevakuasi yang cedera dari zona merah (area pertempuran). Kami memberikan bantuan medis,” tambah Evgenia.
Evgenia yang juga menyelamatkan hewan dari zona berbahaya, menambahkan bahwa dirinya tak akan percaya jika enam bulan lalu ada yang mengatakan ia akan bergabung dengan angkatan bersenjata Ukraina.
Bahkan, ia juga menyebut dirinya siap tidur di parit atau rubanah, serta menyelamatkan yang terluka.
Evgenia yang tinggal di Kharkiv dan Kiev juga menambahkan, dirinya mampu beradaptasi dengan dua kehidupannya, di masa perang dan masa damai.
Sumber : Daily Star
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.