LONDON, KOMPAS.TV — Perpisahan Ratu Elizabeth II adalah pengingat akan kenyataan sunyi di seluruh Inggris: bangsa Inggris mengucapkan selamat tinggal kepada pria dan wanita yang berperang di negara itu selama Perang Dunia II.
Sang ratu, yang menjabat sebagai mekanik dan sopir truk pada bulan-bulan terakhir perang, adalah penghubung nyata dengan para pelaut, tentara, penerbang, marinir, dan lainnya yang mendaftar untuk melakukan peran bagian mereka dalam Perang Dunia II yang menewaskan 384.000 personel dan 70.000 warga sipil Inggris.
Tetapi seperti ratu, bahkan veteran perang termuda sekarang mendekati ulang tahun ke-100 mereka, dan aliran obituari makin sering muncul mengisahkan sebuah generasi yang menghilang ke senjakala sejarah.
"Sungguh luar biasa bagaimana perasaan berjalannya sang waktu, terasa sangat tajam saat ini," kata Charles Byrne, direktur jenderal Royal British Legion, badan amal angkatan bersenjata terbesar di negara itu.
"Ratu adalah personifikasi dari generasi itu... dan dengan kepergiannya, itu hanya menegaskan bahwa pulang waktu bergerak tanpa henti dan jeda, waktu tidak pernah menunggu siapapun."
Kehilangan itu, mungkin, dirasakan lebih luas di Inggris daripada negara seperti Amerika Serikat (AS), karena keberadaan Inggris sendiri terancam selama perang.
Bom jatuh di kota-kota dari London ke Belfast, perempuan masuk wajib militer untuk membantu perang, dan penjatahan masa perang baru berakhir tahun 1954.
Elizabeth II, yang terkenal menyimpan kupon jatah untuk membuat gaun pengantinnya pada tahun 1947, memimpin upacara peringatan untuk semua personel negara yang gugur pada peringatan berakhirnya Perang Dunia I.
Baca Juga: Demi Hormati Ratu Elizabeth II, Banyak Pelayat Lanjut Usia Alami Dehidrasi dan Terjatuh saat Antre
"Dia adalah lambang dari rasa melayani dan sumbangsih yang penuh ketabahan," kata Byrne, "Dan itu lebih berharga dari sebelumnya."
Pihak berwenang Inggris tidak tahu persis berapa banyak veteran Perang Dunia II yang tersisa karena pencatat sensus negara tidak melacak dinas militer sampai tahun lalu. Angka-angka itu akan dirilis bulan depan.
Royal Air Force mengatakan hanya mengetahui satu pilot Battle of Britain yang masih hidup, orang-orang yang diabadikan Winston Churchill sebagai "sedikit" yang membantu mengubah gelombang perang.
Kapten John Hemingway merayakan ulang tahunnya yang ke 103 pada bulan Juli, namun jumlah yang masih hidup semakin berkurang.
Di antara mereka yang tewas tahun ini adalah Henriette Hanotte, yang menolong pilot Sekutu yang jatuh melintasi perbatasan Prancis saat mereka pulang.
Harry Billinge, yang baru berusia 18 tahun ketika bergabung dengan gelombang pertama pasukan yang mendarat di Gold Beach di Normandia pada D-Day, serta Douglas Newham, yang selamat dari 60 serangan bom sebagai navigator Angkatan Udara Kerajaan, adalah yang masih hidup, tetapi dihantui oleh mereka yang tidak kembali.
Masa itu adalah waktu pengorbanan bersama.
Kemudian Putri Elizabeth, seperti kebanyakan remaja, harus membujuk ayahnya untuk mengizinkannya bergabung dengan tentara pada tahun 1945.
Baca Juga: Istana Buckingham Rilis Rencana Detail Pemakaman Ratu Elizabeth II, Dikubur Bersama Pangeran Philip
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.