Orang nomor 3 di negara itu, Li Zhanshu, menyalahkan AS dan NATO karena mendorong ekspansinya ke ambang pintu Rusia, yang katanya mengancam keamanan nasional Rusia dan kehidupan warganya.
“Mengingat situasinya, Rusia mengambil langkah-langkah yang diperlukan. China mengerti, dan kami sedang berkoordinasi dalam berbagai aspek,” katanya saat berkunjung ke Rusia pekan lalu.
Diplomat China Yang Jiechi juga mengatakan kepada duta besar Rusia Andrey Denisov di Beijing hari Senin lalu bahwa China akan bekerja dengan Rusia untuk "menjaga kepentingan bersama dan mempromosikan pengembangan tatanan internasional ke arah yang lebih adil dan masuk akal".
Baca Juga: AS Kian Galak ke China, Ancam Gempur Beijing dengan Sanksi Ekonomi jika Serang Taiwan
Sementara Beijing mengatakan belum memberikan bantuan militer ke Moskow, barang-barang China selama ini membantu mempertahankan cara hidup Rusia di tengah sanksi besar-besaran oleh banyak negara. China juga meningkatkan impor minyak Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
KTT SCO, yang diadakan menjelang pertemuan antara Xi dan Presiden AS Joe Biden pada KTT G20 bulan November, memungkinkan China dan Rusia menunjukkan kekuatan dalam solidaritas dalam tatanan multilateral alternatif yang tidak dipimpin oleh Amerika Serikat dan Barat.
Dibentuk tahun 2001 sebagai aliansi politik, keamanan dan ekonomi untuk melawan blok Barat, anggota tetap SCO lainnya adalah India, Pakistan, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Sementara vokal dalam dukungannya untuk Rusia, Xi juga harus menyeimbangkannya secara hati-hati dalam hubungan dengan negara-negara Asia Tengah lainnya dalam kelompok SCO, karena beberapa di antaranya memiliki kekhawatiran mendalam tentang tindakan Rusia di Ukraina.
Dalam sebuah sinyal diplomatik, Xi mendesak Putin untuk terlibat dalam kerangka kerja multilateral seperti SCO untuk "mempromosikan solidaritas dan rasa saling percaya di antara semua pihak", dan untuk menjaga kepentingan keamanan kawasan.
Amerika Serikat, sementara itu, meminta China untuk tidak mendukung Rusia dalam agresinya terhadap Ukraina.
"Kami berpikir siapa pun tidak boleh berada di pinggir lapangan," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby dalam sebuah wawancara televisi pada hari Kamis.
"Seluruh dunia harus berhadapan dengan apa yang dilakukan Putin."
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.