Tetapi, gagasan sanksi terhadap negara ekonomi terbesar kedua di dunia dan salah satu mata rantai terbesar pasokan global itu menimbulkan pertanyaan tentang kelayakan sanksi tersebut.
Salah satu yang mempertanyakan adalah mantan Pejabat Senior Departemen Perdagangan AS Nazak Nikakhtar.
“Kemungkinan pemberian sanksi ke China jauh lebih kompleks ketimbang sanksi ke Rusia,” katanya.
“Hal itu mengingat AS dan sekutunya memiliki keterikatan yang luas dengan ekonomi China,” lanjutnya.
Baca Juga: Xi Jinping Bertemu Presiden Kazakhstan, Rayakan Kerja Sama Bilateral Selama 30 Tahun
China sendiri mengeklaim Taiwan masuk dalam wilayahnya.
Pada bulan lalu, China melakukan latihan militer besar-besaran dan menembakkan rudal ke dekat Taiwan setelah kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke pemerintah pulau tersebut.
Presiden China Xi Jinping telah berjanji untuk memerintah Taiwan secara demokratis seandainya unifikasi terjadi.
Ia juga berjanji tak akan menggunakan kekerasan dalam memerintah.
Sumber : Al-Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.