LONDON, KOMPAS.TV - Wafatnya Ratu Elizabeth setelah 70 tahun memimpin Inggris, membuatnya menjadi kepala negara terlama di Inggris.
Ratu Elizabeth II wafat pada usia 96 tahun, Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
Ia menjadi Ratu Inggris menggantikan ayahnya, Raja George VI pada 6 Februari 1952.
Namun, ternyata awalnya Ratu Elizabeth tak termasuk dalam garis suksesi sebagai kepala negara Inggris.
Baca Juga: Merasa Ratu Elizabeth II Disayang Rakyat Indonesia, Dubes Inggris Berterima Kasih
Pasalnya, yang seharusnya menjadi Raja Inggris adalah kakak ayahnya, Pangeran Edward.
Bahkan, Edward sempat menjadi Raja Inggris, yaitu sebagai Raja Edward VIII, setelah kematian ayahnya Raja George V, pada 1936.
Namun, Edward kemudian terlibat skandal setelah memutuskan menikahi Wallis Simpson, seorang sosialita asal Amerika Serikat (AS).
Skandal itulah yang kemudian membuat Edward harus mundur sebagai raja, sebelum kemudian Ratu Elizabeth II dinobatkan.
Wallis Simpson, saat itu sedang berusaha untuk bercerai dengan suami keduanya.
Keputusan Edward itu pun ditentang Pemerintahan Inggris serta negara persemakmuran tersebut.
Keberatan secara legal, politik dan moral pun mulai meningkat.
Sebagai Raja Inggris, Edward secara otomatis juga menjadi kepala Gereja Inggris, yang tak mengizinkan janda atau duda untuk menikah lagi di gereja, jika mantan pasangan mereka masih hidup.
Hal itu membuat Edward harus membuat keputusan untuk tak menikahi Simpson, atau mundur sebagai Raja Inggris.
Simpson juga dianggap tak cocok sebagai calon permaisuri secara politik dan sosial karena dua pernikahan sebelumnya.
Selain itu, beredar kabar bahwa Simpson ingin menikah dengan Edward karena menginginkan uang dan posisinya, bukan karena cinta.
Namun, Edward akhirnya memilih untuk menikahi Simpson dan melepas takhtanya.
“Edward menyadari ia harus memilih antara Takhta dan Nona Simpson, yang merupakan janda dua kali, yang tak akan diterima sebagai Ratu,” bunyi catatan di laman Keluarga Kerajaan Inggris, dikutip dari New York Post.
Edward yang belum dinobatkan pun akhirnya melepas takhtanya, setelah 325 hari menjadi raja pada Desember 1936.
Baca Juga: Putin Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Ikut Mendoakan Raja Charles
Keputusannya untuk mundur membuat garis suksesi ke keturunannya jadi tertutup.
Hal itulah yang kemudian membuka jalan bagi Ratu Elizabeth memimpin Inggris, karena setelah Raja Edward mundur, ayahnya pun dinobatkan sebagai Raja George VI.
“Rakyat Inggris lupa bahwa ia bisa memiliki takhta karena skandal ini,” tutur penulis biografi kerajaan Robert Lacey.
Edward sendiri kemudian menikahi Simpson di Prancis pada 1973. Ia tinggal bersama Simpson di luar Inggris selama 35 tahun kemudian, hingga kematiannya di Paris pada 1972.
Sumber : New York Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.