KARAIKAL, KOMPAS.TV - Seorang ibu di India ditangkap setelah diduga meracuni teman sekolah putrinya hingga tewas, karena mendapat nilai lebih baik di sekolah.
Ibu berusia 42 tahun tersebut dilaporkan memberikan minuman ringan beracun ke teman sekelas putrinya yang berusia 13 tahun karena cemburu.
Hal itu dilakukan sebagai balasan karena teman sekelas putrinya memiliki nilai yang lebih bagus.
Insiden itu terjadi Jumat (2/9/2022), setelah latihan untuk acara tahunan di sebuah sekolah di Karaikal, Puducherry, India.
Baca Juga: Cara Unik PM Selandia Baru Tahu Ratu Elizabeth II Meninggal, Dibangunkan Polisi dengan Cahaya Obor
Saat pulang ke rumah sekitar pukul 12.30 siang, korban memberitahu ibunya bahwa ia tak enak badan setelah diberikan minuman oleh penjaga sekolah.
Korban awalnya berasumsi, minuman itu pemberian sang penjaga sekolah,
Namun, minuman itu ternyata diberikan oleh ibu teman sekelasnya yang meminta penjaga sekolah untuk memberikannya kepada korban.
Dikutip dari Oddity Central, setelah murid kelas 8 itu muntah-muntah, orang tuanya pun memanggil ambulans dan membawanya ke rumah sakit Pemerintah Karaikal.
Setelah menerima perawatan, korban sempat dipulangkan, namun kondisinya kembali memburuk.
Ia pun kembali dilarikan ke rumah sakit.
Ibu korban yang awalnya menyangka minuman itu diberikan oleh kerabatnya, mulai bertanya ke sekitar sekolah.
Ia lalu diizinkan memeriksa CCTV sekolah, dan tampak bahwa pelaku terlihat memasukkan sesuatu ke dalam botol yang diserahkan ke penjaga sekolah.
Pelaku belakangan diketahui sebagai ibu dari seorang teman sekelas korban, seorang gadis yang sempat berdebat dengan korban karena rivalitas akademis.
Rupanya, ibu gadis itu ingin memastikan putrinya menjadi pusat perhatian saat acara tahunan, dan memutuskan membuat rival anaknya tak menghalangi.
“Ibunya memberikan minuman ringan ke pengawas sekolah dan mengatakan bahwa itu dari ibu saya,” ujar korban sebelum tewas.
“Saya meminumnya dan mulai merasa tak nyaman ketika pulang ke rumah. Kemudian saya mulai muntah,” tambahnya.
Namun, kondisi korban semakin memburuk dan tak lama setelah kembali di rawat di rumah sakit, ia tewas pada Sabtu (3/9/2022).
Baca Juga: Putin Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya Ratu Elizabeth II, Ikut Mendoakan Raja Charles
Pelaku kemudian mengakui bahwa dirinya memang telah meracuni teman sekelas putrinya.
Ia mengeklaim menggunakan pil pencahar dari seseorang yang membuat obat-obatan negara, dan berharap membuat korban tak sehat karena diare.
Tetapi menurut polisi, dalam laporan pasca-kematian, telah ditemukan jejak racun dalam tubuh korban.
Meski pelaku utama telah ditangkap, investigasi masih dilakukan.
Sumber : Odiity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.