Dalam insiden penyerangan yang menewaskan Campos dan Mora, dua pendeta Yesuit lain selamat dan tetap bertugas di paroki Cerocahui, Pegunungan Tarahumara. Mereka mesti dikawal militer setiap bepergian usai serangan.
Sejak pekan lalu, beredar video yang menampilkan seorang pria bertopeng yang mengklaim diri sebagai Portillo Gil.
#Urgente | Ofrecen recompensa de cinco millones de pesos a quien o quienes aporten información que conduzca a la altura de José Noriel Portillo Gil, alias “El Chueco”, asesino de los sacerdotes jesuitas el pasado 20 de junio https://t.co/sBV2T2SyCB pic.twitter.com/tTnxFRbvvv
— SinEmbargo (@SinEmbargoMX) June 22, 2022
Dalam video itu, ia mengaku tidak bertanggung jawab atas pembunuhan Campos dan Mora. Ia mengeklaim tahu apa yang sebenarnya terjadi dan terlihat mengirim ancaman terselubung kepada salah satu pendeta lain yang selamat.
Usai insiden penyerangan terhadap misinya, Masyarakat Katolik Roma Yesuit di Meksiko mendesak otoritas segera menangkap pelaku.
Jorge Gonzalez Candia, seorang penasihat Masyarakat Katolik Roma Yesuit di Meksiko, mengkritik ketidakmampuan aparat menangkap Portillo Gil sebagai hal “luar biasa.”
Padahal, 1.000 tentara dan 200 personel garda nasional telah diterjunkan ke daerah tersebut, tetapi tidak dapat menemukan Si Bungkuk. Hadiah senilai 250.000 juga telah ditawarkan untuk menangkap Portillo Gil.
Kendati risiko keamanan dan insiden pembunuhan, Gonzalez menegaskan ordo Yesuit tidak akan menutup misi di Cerocahui.
Ordo Yesuit pun mengirim dua pendeta pengganti dan seorang calon pendeta ke sana.
“Kami memandang sangat jelas bahwa kami tidak dapat mundur karena ketakutan atau rasa tidak aman yang ada,” kata Gonzalez dikutip Associated Press, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga: Pendeta Ukraina Tewas Terbunuh Usai Gagah Berani Hadapi Tank Rusia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.