“Itu (ledakan) sebenarnya terjadi di dekat kedutaan tempat ada kerumunan orang berkumpul untuk mengajukan visa Rusia,” kata Najib Lalzoy, seorang jurnalis asal Kabul, kepada Al Jazeera.
“Saksi mata di dekat kedutaan Rusia menyebut jumlah korban mungkin sangat tinggi,” lanjutnya.
Moskow mengutuk serangan ini sebagai “aksi teroris yang tidak bisa diterima".
“Seorang milisi yang tidak dikenal meledakkan suatu bahan peledak,” demikian tulis pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Sebagai hasil serangan ini, dua anggota misi diplomatik (Rusia) terbunuh. Juga ada korban di antara warga Afghan,” lanjut pihak kementerian.
Belum ada pihak yang mengklaim pertanggungjawaban maupun pihak yang bertanggungjawab atas serangan di Kedubes Rusia ini.
Meskipun demikian, kecurigaan segera mengarah ke kelompok ekstremis ISIS-Khurasan. Kelompok ini meningkatkan serangan ke Taliban dan warga sipil usai pemerintah pro-Barat di Kabul digulingkan pada Agustus 2021 silam.
Federasi Rusia adalah satu di antara sedikit negara yang masih mempertahankan operasional misi diplomatik di Afghanistan usai Taliban menyerbu Kabul.
Kendati Moskow menetapkan Taliban sebagai organisasi teroris dan melarang eksistensinya di Rusia, Taliban memiliki representatif di Rusia dan mengirimkan delegasi ke Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg belakangan ini.
Pada Juni lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku pihaknya mencoba membangun hubungan dengan pemerintahan Taliban.
Baca Juga: Ledakan di Masjid Afghanistan, 18 Orang Tewas Termasuk Seorang Ulama Taliban
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.