MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia secara mengejutkan mendakwa dua tentaranya sendiri dengan tuduhan menghina militer Rusia.
Seperti diungkapkan oleh Ketua Asosiasi HAM Kelompok Hukum Agora, Pavel Chikov, kedua tentara itu adalah Ilya Karpenko dan Valery Kotovich.
Keduanya pun menjadi tentara Rusia pertama yang didakwa di bawah Undang-Undang (UU) baru yang ketat.
UU baru itu menindak perbedaan pendapat atas perang melawan Ukraina.
Baca Juga: Ini yang akan Terjadi jika Putin Lengser, Rusia Kolaps dan Jadi seperti Korea Utara dengan Steroid
Parlemen Rusia meloloskan UU tersebut pada Maret lalu dengan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi pihak yang menyebarkan apa yang mereka sebut sebagai berita palsu terkait militer Rusia.
UU itu digunakan Kremlin untuk membungkam siapa pun yang tak sejalan dengan narasi Presiden Rusia Vladimir Putin atas perang tersebut.
Pada unggahan Telegramnya dikutip dari Newsweek, Jumat (2/9/2022), Chikov mengumumkan, keduanya didakwa berdasarkan pasal 207.3 KUHP Rusia.
Ia juga mencatat bahwa lebih dari 100 kasus pidana terkait informasi palsu telah dibuka sejauh ini.
Pasal 207.3 menyatakan bahwa penyebarluasan informasi palsu yang disengaja tentang penggunaan angkatan bersenjata Federasi Rusia kepada publik dapat dihukum denda dan hukuman penjara hingga 15 tahun.
Chikov tak menjelaskan secara spesifik mengapa Karpanko dan Kotovich didakwa dengan penghinaan terhadap angkatan bersenjata Federasi Rusia.
Namun, ia menjelaskan bahwa kasus kriminal mereka sedang dipertimbangkan oleh pengadilan garnisun militer.
Chikov mengatakan, Kotovich saat ini sudah dibawa ke pusat penahanan.
Pengacara itu juga mencatat, sejauh ini lebih dari setengah terdakwa, sebanyak 57 orang, telah didakwa di bawah bagian 2 Pasal 207.3, pasal yang diklasifikasikan sebagai serius dan hukumannya bisa dipenjara antara 5 - 10 tahun.
Sedangkan 24 orang lainnya didakwa di bawah bagian 1 pasal 207.3.
Baca Juga: Pengakuan Diplomat Rusia, Barat Telah Gemborkan Anti-Rusia Sebelum Serangan ke Ukraina
Pengacara HAM itu juga mencatat, 32 terdakwa tak berada di Rusia, sedangkan 28 lainnya berada di tahanan.
Sedangkan enam orang lainnya memiliki larangan tertentu kepada mereka, dan tiga orang lainnya berada dalam tahanan rumah.
Wakil Pemerintahan Kota Moskow, Alexei Gorinov menjadi orang pertama yang menerima hukuman panjang karena UU tersebut pada Juli lalu.
Gorinov yang merupakan wakil Distrik Krasnoseleksy Moskow, dihukum tujuh tahun karena mengungkapkan tidak setuju atas serangan Rusia ke Ukraina.
Sumber : Newsweek
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.