NAYPYIDAWA, KOMPAS.TV - Mantan Duta Besar Inggris untuk Myanmar secara mengejutkan ditangkap oleh junta militer Myanmar, Rabu (23/8/2022).
Berdasarkan pernyataan Kementerian Informasi Myanmar, Bowman dan suaminya, Htein Lin, artis Myanmar dan mantan tahanan politik, ditangkap karena pelanggaran Undang-Undang (UU) Imigrasi.
Pada pernyataan tersebut, pasangan itu dianggap melanggar UU Imigrasi karena pindah dari tempat yang diizinkan untuk mereka tinggali.
“U Htein Lin (artis) dan istrinya Bowman Victoria Jane, yang tinggal di Perumahan Pan Hlaing di Sanchaung, Wilayah Yangon, dituduh melanggar Bagian 13(1) dan 13(5), UU Imigrasi Myanmar 1947,” bunyi pernyataan Kementerian Informasi Myanmar dikutip dari Sky News, Jumat (26/8/2022).
Baca Juga: Kelompok Etnis Rohingya Peringati 5 Tahun Terusir dari Kampung Halaman di Myanmar ke Bangladesh
“Visanya berlaku dari 21 Oktober 2021 hingga 22 Oktober 2022. Untuk tinggal di perumahan Pan Hlaing, ia harus terdaftar di bawah Form (a) bagian 3 dari Peraturan Pedaftaran Warga Asing 1948,” ujarnya.
Namun, dalam pernyataan itu, Bowman dan U Hteit Lin sudah tidak tinggal di kediaman yang terdaftar sejak 4 Mei 2021 hingga 10 Agustus 2022.
Mereka malah pindah dan tinggal di rumah U Htein Lin di Kalaw, Negara Bagian Shan.
Kementerian Informasi meyakini bahwa Lin telah mendukung istrinya untuk melanggar hukum.
Mereka pun menegaskan aksi hukum tengah dilakukan kepada pasangan tersebut.
Keduanya akan menghadapi persidangan di pengadilan pada 6 September mendatang.
UU Imigrasi Myanmar dirancang sedemikian rupa sehingga pihak berwenang dapat memiliki alasan untuk menahan pengunjung asing karena melanggar persyaratan visa mereka.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris mengungkapkan pernyataan dari Kedubes Inggris di Myanmar atas penangkapan itu.
“Kami khawatir dengan penangkapan perempuan Inggris. Kami berhubungan dengan otoritas lokal dan menyiapkan bantuan konsuler,” ujarnya.
Bowman merupakan Dubes Inggris di Myanmar antara 2002 hingga 2006, dan memiliki pengalaman tiga dekade di negara itu.
Baca Juga: Utusan Khusus PBB Tekan Junta Militer Myanmar, Rakyat Berhak atas Demokrasi
Bowman menjalankan Pusat Bisnis yang Bertanggung Jawab Myanmar (MCRB), yang berpusat di Yangon.
Yang mengejutkan, hanya sehari setelah penangkapan Bowman, Pemerintah Inggris menjatuhkan sanksi baru kepada Myanmar.
Sanksi itu diberikan bertepatan dengan ratusan ribu pengungsi Rohingya yang memperingati lima tahun eksodus mereka dari Myanmar ke Bangladesh.
Namun, tak diketahui apakah ada kaitan sanksi tersebut dengan penangkapan Bowman.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.