Baca Juga: Tangani Kasus hingga Jebloskan Najib Razak ke Penjara, Hakim Agung Malaysia Diancam Mau Dibunuh
Najib duduk di kursi terdakwa mengenakan jas dan dasi gelap saat sidang dimulai.
Tuduhan yang dijatuhkan kepadanya dalam kasus ini termasuk 21 dakwaan pencucian uang dan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan karena diduga menerima transfer ilegal setidaknya 2,3 miliar ringgit antara 2011 dan 2014 atau setara 7,6 triliun rupiah.
Najib juga menghadapi tiga kasus lain, yang semuanya membawa hukuman penjara dan hukuman finansial yang berat.
Penyelidik Malaysia dan Amerika Serikat mengatakan US$4,5 miliar dicuri dari 1MDB, dalam skandal yang melibatkan lembaga keuangan dan pejabat tinggi di seluruh dunia. Lebih dari US$1 miliar dilacak ke rekening bank Najib.
Kebangkrutan habis-habisan juga mengintai Najib dari balik pintu, menghadapi kebangkrutan, yang tidak bisa ditolong pengampunan dan akan mencegahnya dari mencalonkan diri dalam pemilihan.
Baca Juga: Vonis Banding Final 12 Tahun Penjara, Najib Razak Jadi Eks PM Malaysia Pertama di Balik Jeruji
Najib membantah melakukan kesalahan, dan menggambarkan dirinya sebagai korban dendam politik oleh mantan mentornya.
Mahathir menjadi perdana menteri terlama di Malaysia ketika dia pertama kali pensiun pada tahun 2003 setelah 22 tahun memimpin.
Dia berkampanye untuk Najib dan UMNO selama pemilu 2013, tetapi berbalik melawan mantan anak didiknya ketika skala korupsi di 1MDB mulai muncul.
Memimpin aliansi oposisi dengan sekutu yang tidak disangka-sangka, Mahathir yang nonagenarian mengalahkan koalisi yang dipimpin UMNO, menyingkirkan UMNO dari kekuasaan untuk pertama kalinya sejak pembentukan Malaysia enam dekade sebelumnya.
Dipasang kembali sebagai perdana menteri, Mahathir membuka kembali penyelidikan terhadap 1MDB yang menyebabkan Najib menghadapi total 42 dakwaan.
Mahathir kemudian mengundurkan diri di tengah gejolak politik saat aliansinya berantakan.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.