CANBERRA, KOMPAS.TV - Lebih dari 1.600 jiwa hilang ketika kapal dagang Tiongkok Tek Sing kandas di karang dan tenggelam di lepas pantai Indonesia pada 1822.
Begitu besarnya korban jiwa, kapal karam itu kemudian disebut sebagai “Titanic of the East.”
Selain korban jiwa, turut hilang juga muatan kapal, sekitar 350.000 buah porselen biru dan putih Tiongkok.
Tek Sing dan benda budayanya berada di bawah perairan Selat Gaspar hingga 1999, ketika akhirnya ditemukan oleh penyelam Inggris.
Sayangnya, sebagian besar porselen dilelang di seluruh dunia.
Untungnya, banyak keramik dari ekspedisi penyelamatan awal disita oleh Pemerintah Australia dan dikembalikan kepada Indonesia pada 2001.
Sekarang, tepat 200 tahun setelah kapal tenggelam, Austria mengembalikan lebih banyak lagi.
Baca Juga: Kolombia Temukan Dua Bangkai Kapal Bersejarah Lain di Sekitar Kapal Harta Karun San Jose
Pemerintah Australia mengumumkan telah mengembalikan 333 keramik hasil sitaan dari Kapal Tek Sing kepada Pemerintah Indonesia.
Benda-benda terbaru ini, yang diangkat dalam penyelaman berikutnya, ditemukan dengan bantuan Polisi Federal Australia di Perth, menyusul penyelidikan setelah benda tersebut diiklankan untuk dijual secara online.
Sumber : Kompas TV/Australian Embassy
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.