Kompas TV internasional kompas dunia

Taliban Pukuli Perempuan dan Lakukan Tembakan ke Udara saat Bubarkan Unjuk Rasa Kaum Perempuan

Kompas.tv - 14 Agustus 2022, 04:25 WIB
taliban-pukuli-perempuan-dan-lakukan-tembakan-ke-udara-saat-bubarkan-unjuk-rasa-kaum-perempuan
Personel Taliban dilaporkan memukuli pengunjuk rasa perempuan dan melepaskan tembakan ke udara hari Sabtu (13/8/2022) saat mereka membubarkan rapat umum yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan. (Sumber: Straits Times)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

Baca Juga: Taliban Larang Pria dan Perempuan Afghanistan Makan Bersama di Restoran Kota Herat

Ilustrasi. Seorang perempuan Afghanistan yang mengenakan burkak mengantre bantuan makanan di Kabul, Selasa (10/5/2022). Personel Taliban dilaporkan memukuli pengunjuk rasa perempuan dan melepaskan tembakan ke udara pada hari Sabtu (13/8/2022), saat membubarkan rapat umum yang jarang terjadi di ibu kota Afghanistan.  (Sumber: Ebrahim Noroozi/Associated Press)

'Membuat Perempuan Tidak Terlihat'

Setelah merebut kekuasaan tahun lalu, Taliban menjanjikan versi yang lebih lembut dari aturan Islam yang keras yang menandai tugas pertama mereka dalam kekuasaan dari tahun 1996 hingga 2001.

Tetapi banyak pembatasan telah diberlakukan, terutama pada perempuan, untuk mematuhi visi Islam yang keras dari gerakan tersebut.

Puluhan ribu anak perempuan dilarang ikut belajar sekolah menengah, sementara perempuan dilarang kembali ke banyak pekerjaan pemerintah.

Perempuan juga dilarang bepergian sendirian untuk perjalanan jauh dan hanya dapat mengunjungi taman umum dan taman di ibu kota pada hari-hari terpisah dari pria.

Pada bulan Mei, pemimpin tertinggi negara dan kepala Taliban, Hibatullah Akhundzada, memerintahkan perempuan untuk menutupi diri mereka sepenuhnya di depan umum, termasuk wajah mereka, idealnya dengan burkak yang menutupi seluruh tubuh.

Baca Juga: Aturan Baru, Taliban Wajibkan Binaragawan Tutup Aurat saat Latihan dan Kompetisi di Afghanistan

Perserikatan Bangsa-Bangsa  PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia berulang kali mengecam pemerintah Taliban karena memberlakukan pembatasan pada perempuan.

Kebijakan-kebijakan ini menunjukkan “pola segregasi gender mutlak dan ditujukan untuk membuat perempuan tidak terlihat di masyarakat”, kata Richard Bennett, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di Afghanistan, mengatakan kepada wartawan di Kabul selama kunjungan pada bulan Mei.

Beberapa perempuan Afganistan pada awalnya mendorong kembali ke trotoar, mengadakan protes kecil.

Tetapi Taliban segera menangkap para pemimpin kelompok itu, menahan mereka tanpa komunikasi sambil menyangkal bahwa mereka telah ditahan.




Sumber : Al Jazeera




BERITA LAINNYA


Kesehatan

4 Dampak Buruk Kelebihan Omega-3

30 November 2024, 05:45 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x