TEL AVIV, KOMPAS.TV - Gideon Levy, jurnalis dan penulis Israel yang kerap menyorot pendudukan negara itu atas Palestina, mengecam serangan rudal ke Jalur Gaza pada Jumat (5/8/2022). Ia menduga kebijakan pemerintahan Yair Lapid itu ada kaitannya dengan pemilu pada November mendatang.
Otoritas Palestina melaporkan bahwa serangan rudal Israel ke Gaza menewaskan setidaknya 11 orang per Sabtu (6/8). Puluhan lain mengalami luka-luka.
Levy menuduh pemerintah Israel memerintahkan serangan itu untuk membangun imej jelang pemilu. Ia menuduh Yair Lapid ingin terlihat “macho” di hadapan pemilih.
“Saya sangat curiga bahwa itu ada kaitannya dengan pemilu. Setiap perdana menteri perlu membuktikan diri, khususnya jika dia datang dari (posisi politik) kiri-tengah di Israel,” kata Levy kepada Al Jazeera.
“Dan sekarang kita punya seorang perdana menteri baru, dan dia ingin menunjukkan bahwa dia seorang macho seperti semua mantan perdana menteri. Semua itu adalah alasan yang sangat buruk untuk memulai babak baru (pertempuran) di Gaza,” sambung jurnalis surat kabar Israel, Haaretz tersebut.
Baca Juga: Jalur Gaza Dirudal Israel, Konflik Dikhawatirkan Semakin Parah jika Hamas Terlibat
Yair Lapid sendiri adalah mantan pembawa acara televisi dan penulis di Israel sebelum terjun ke politik.
Ia berpengalaman menjadi menteri keuangan dan menteri luar negeri. Lapid menjabat pos menteri luar negeri Israel sebelum mengemban jabatan perdana menteri interim sejak Juli 2022.
Akan tetapi, di sektor keamanan, Yair Lapid hanya memiliki sedikit kredensial.
Pertempuran lawan milisi-milisi Palestina di Gaza pun diyakini dapat meningkatkan pamor politiknya di sektor keamanan.
Sumber : Kompas TV/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.