DUBAI, KOMPAS.TV - Makin banyak maskapai mendapat izin Arab Saudi melintasi wilayah udara menuju Israel. Cathay Pacific dan Air Seychelles membanjiri wilayah udara Arab Saudi, dalam penerbangan ke Israel untuk pertama kalinya, ungkap data penerbangan hari Kamis (4/8/2022), seperti laporan Straits Times.
Hal itu terjadi setelah pada bulan lalu Riyadh mengumumkan akan membuka wilayah udaranya untuk semua maskapai, sehingga membuka jalan untuk lebih banyak penerbangan ke dan dari Israel.
Pembukaan wilayah udara Saudi untuk penerbangan ke dan dari Israel menjadi fokus kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke negara-negara yang tidak memiliki hubungan formal, bulan lalu. Riyadh pada prinsipnya setuju.
Israel mengatakan implementasi bisa memakan waktu berminggu-minggu atau lebih.
Air Seychelles menjadi maskapai pertama yang menerima izin dari otoritas Arab Saudi untuk terbang di atas wilayah mereka, dengan penerbangan Tel Aviv ke Mahe pada hari Rabu malam.
Dalam pernyataan resminya, Air Seychelles mengatakan, rute baru tersebut berarti pengurangan pembakaran bahan bakar antara 500kg - 1.000kg per penerbangan dan pesawat sekarang dapat membawa 20 penumpang tambahan per penerbangan.
Baca Juga: Hizbullah Ancam Serang Israel di Wilayah Sengketa Ladang Gas
"Pengendali lalu lintas udara Saudi sangat membantu dan memungkinkan kami untuk menavigasi dengan kondisi optimal untuk kenyamanan penumpang," kata maskapai mengutip kapten penerbangan itu.
Pada hari Kamis, penerbangan Cathay Pacific dari Hong Kong ke Tel Aviv juga menggunakan wilayah udara Saudi, menurut situs web penerbangan flightradar24. Namun tidak ada komentar langsung dari Cathay.
Arab Saudi mengizinkan maskapai penerbangan, termasuk maskapai Israel, untuk terbang melintasi wilayahnya dalam penerbangan ke dan dari Uni Emirat Arab dan Bahrain setelah kedua negara Teluk itu menjalin hubungan dengan Israel sebagai bagian dari upaya diplomatik AS pada tahun 2020.
Sebelum kunjungan Biden, satu-satunya maskapai penerbangan yang diizinkan menggunakan wilayah udara Saudi untuk tujuan Tel Aviv yang tidak berasal atau berakhir di UEA atau Bahrain adalah Air India, berdasarkan pengecualian yang diberikan Riyadh kepada New Delhi.
Baca Juga: Selundupkan Jurnalis Media Israel ke Mekkah hingga Picu Kontroversi, Warga Arab Saudi Ini Ditangkap
Pembukaan resmi langit Saudi ke Israel akan memungkinkan maskapai Israel memangkas waktu dan biaya pada rute ke Asia yang harus menghindari wilayah udara Arab Saudi.
Biden mengatakan pembukaan wilayah udara Saudi untuk semua maskapai yang terbang ke dan dari Israel dapat membantu membangun momentum menuju integrasi lebih lanjut Israel dengan kawasan itu, termasuk Arab Saudi.
Maskapai penerbangan El Al Israel Airlines mengatakan pihaknya berharap untuk implementasi hak penerbangan Saudi yang tidak terbatas "segera".
Penerbangan El Al dari Tel Aviv ke Bangkok pada hari Rabu terbang di atas Laut Merah, menghindari Arab Saudi, flightradar24 menunjukkan.
Menteri Transportasi Israel Merav Michaeli mengindikasikan pembicaraan dengan Riyadh mengenai implementasi masih memerlukan mediasi. "Sayangnya, belum ada hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi. Oleh karena itu, masalah ini tidak ditangani melalui kontak langsung antara otoritas sipil," kata Michaeli kepada stasiun radio Tel Aviv 103 FM.
"Tapi kami sedang mengerjakan ini dengan upaya penuh," tegasnya.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.