“Semua rudal mengenai sasaran secara akurat,” kata Komando Teater Tempur Timur dalam pengumumannya.
Beberapa dari peluncuran itu dikonfirmasi, berdasarkan tanggapan Kementerian Pertahanan Taiwan.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, pihaknya melacak penembakan rudal seri Dongfeng China yang dimulai sekitar pukul 13:56 hari Kamis.
Baca Juga: China Kepung Taiwan dengan Latihan Militer, Taipei Siapkan Perlawanan
Dikatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menggunakan berbagai sistem pengawasan peringatan dini untuk melacak peluncuran rudal.
Kemudian Taiwan dilaporkan menghitung total 11 rudal Dongfeng meluncur di perairan di utara, timur dan selatan.
Kementerian Pertahanan Taiwan juga mengatakan mereka melacak roket jarak jauh dan tembakan amunisi di pulau-pulau terpencil di Matsu, Wuqiu dan Dongyin.
Menteri Luar Negeri Antony Blinken berpidato hari Kamis di Phnom Penh mengatakan, “Saya sangat berharap Beijing tidak akan membuat krisis atau mencari dalih untuk meningkatkan aktivitas militernya yang agresif. Kami negara-negara di seluruh dunia percaya eskalasi tidak memberi manfaat kepada siapa pun dan dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan yang tidak melayani kepentingan siapa pun.”
Undang-undang AS mengharuskan pemerintah untuk memperlakukan ancaman terhadap Taiwan, termasuk blokade, sebagai masalah yang "sangat memprihatinkan".
Latihan tersebut akan berlangsung dari Kamis hingga Minggu dan mencakup serangan rudal terhadap sasaran di laut utara dan selatan Taiwan, lebih besar dari latihan militer besar China terakhir yang bertujuan untuk mengintimidasi para pemimpin dan pemilih Taiwan yang diadakan pada 1995 dan 1996.
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.