Baca Juga: Hikmahanto: Empat Hal Penting Kunjungan Kenegaraan Jokowi ke China, Jepang dan Korea Selatan
Bhima Yudhistira, direktur Pusat Studi Ekonomi dan Hukum di Jakarta, mengatakan Indonesia telah berusaha untuk tetap netral di tengah persaingan geopolitik, sejalan dengan kebijakan luar negeri “bebas dan aktif” yang telah lama dianut.
“Indonesia membagi kue antara China dan AS, dalam hal itu lebih condong ke China dalam hal kerja sama ekonomi, dan ke AS untuk masalah militer. Indonesia membutuhkan dukungan militer AS,” katanya.
China adalah perhentian pertama Jokowi dalam tur ke tiga negara Asia Timur. Dia akan melakukan perjalanan ke Tokyo dan kemudian Seoul selama dua hari ke depan, di mana dia akan bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
Presiden Joko Widodo adalah kepala negara asing pertama yang bertemu langsung dengan Xi sejak Olimpiade Musim Dingin di Beijing pada Februari.
Bhima juga mengatakan Jokowi memiliki tujuan strategis untuk memastikan dukungan Tiongkok untuk Indonesia terus berlanjut dalam proyek-proyek bersam, meskipun ada resesi global yang membayangi dan pemilihan umum Indonesia tahun 2024.
Baca Juga: Analisis Pembahasan Jokowi saat Bertemu Presiden Xi Jinping di Tiongkok
Dalam sambutan pembukaannya sebelum pertemuan tersebut, Jokowi berharap untuk membahas berbagai bidang kerja sama termasuk di bidang perdagangan, investasi, infrastruktur, keuangan, dan bidang maritim.
“Peluang untuk meningkatkan jumlah perdagangan sangat besar,” katanya.
Dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri China Li Keqiang, kedua belah pihak membahas peningkatan perdagangan bilateral, menurut pernyataan sekretariat presiden Indonesia.
Beijing berkomitmen meningkatkan impor minyak sawit mentah dari Indonesia sebesar satu juta ton dan memprioritaskan impor hasil pertanian dari negara tersebut.
China adalah mitra dagang terbesar Indonesia, dengan perdagangan dua arah mencapai US$110 miliar tahun lalu, menurut angka perdagangan Indonesia.
Beijing juga merupakan investor terbesar ketiga di Jakarta, dengan total investasi mencapai US$3,2 miliar.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.