Jenderal Milley mengatakan AS, sebagai kekuatan Pasifik, sangat percaya pada Pasifik yang bebas dan terbuka dan tahu bahwa Indonesia juga berpikiran sama.
“Kami akan berada di sini. Kami akan menawarkan dukungan kepada Indonesia dan berkontribusi pada kawasan ini dengan cara apa pun yang kami bisa. Dan kami berharap dapat melanjutkan hubungan kami di masa depan.
"Seperti yang Anda semua tahu, lebih dari dua pertiga perdagangan internasional datang melalui kawasan Pasifik, dan sebagian besar datang melalui jalur air, melalui jalur komunikasi laut yang mengangkang," tambahnya.
Baca Juga: Dikunjungi Kastaf Gabungan AS, Panglima TNI Singgung Militer China: Beijing Sedikit Lebih Agresif
Jenderal Milley datang ke Indonesia dalam perjalanannya ke konferensi Kepala Pertahanan Indo-Pasifik tahunan ke-24 di Sydney, yang berlangsung dari 25 hingga 27 Juli.
Konferensi ini berfokus pada perubahan iklim dan implikasi keamanan ketika negara-negara berusaha untuk menciptakan lingkungan yang lebih terbuka, wilayah yang inklusif dan tangguh.
Kunjungannya dilakukan sehari sebelum Presiden Indonesia Joko Widodo bertolak ke China, Jepang, dan Korea Selatan untuk membahas perdagangan dan investasi di bidang kesehatan, infrastruktur, dan perikanan.
China menggelontorkan lebih banyak uang ke Indonesia selama pemerintahan Jokowi.
Investasi asing langsung tahunan China ke Indonesia dilapormam mencapai sekitar USD4 miliar dalam tiga tahun terakhir hingga 2021, di mana biasanya di bawah USD3 miliar.
Usahanya berkisar dari membangun fasilitas peleburan nikel bernilai miliaran dolar di Morowali, Sulawesi Tengah, hingga membangun kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia yang akan menghubungkan ibu kota Jakarta ke kota terbesar ketiga di Bandung, dengan uji coba akan dimulai pada bulan November.
Sumber : Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.