KIEV, KOMPAS.TV - Belarusia dikhawatirkan mulai mempertimbangkan bergabung dalam invasi Rusia ke Ukraina belakangan ini. Seiring pertempuran Donbass yang belum mereda, berbagai kalangan khawatir bahwa Minsk akan membuka front kedua di utara Ukraina.
Peningkatan aktivitas militer di perbatasan Belarusia-Ukraina sendiri menambah kecurigaan. Aktivitas militer di perbatasan itu dilaporkan meningkat dalam kurun Mei-Juni 2022.
Di lain sisi, Presiden Belarusia Aleksandr Lukashenko telah membentuk komando militer baru di selatan. Lukashenko juga disebut hendak menambah kekuatan militer serta menggelar latihan militer lebih lanjut.
Kalangan analis militer dan pengamat menyebut Minsk sengaja menghadirkan ancaman ke Ukraina. Namun, peluang keterlibatan langsung Belarusia dalam perang Rusia-Ukraina masih diragukan.
Baca Juga: Presiden Belarusia Minta Tentara Siaga, Tuding AS dan Barat Berkomplot Serang Rusia lewat Belarusia
Di lain sisi, kapasitas aksi militer Belarusia diyakini masih terbatas. Media Ukraina, Kyiv Independent menyebut bahwa angkatan bersenjata negara tetangganya itu “medioker.”
Belarusia mewarisi kekuatan militer dari Angkatan Bersenjata Uni Soviet yang diwariskan di sana. Seperti negara bekas Soviet lain, Belarusia disebut masih mengandalkan perlengkapan militer tinggalan negara yang bubar pada 1991 tersebut.
Menurut laporan kekuatan militer Belarusia tahun 2021, sebagaimana dikutip Kyiv Independent, Belarusia kini memiliki angkatan bersenjata berkekuatan 50.000 serdadu.
Sebanyak 15.000 orang lain terdaftar sebagai personel militer. Sedangkan tenaga cadangan militer yang bisa dipanggil ketika ada mobilisasi sebanyak 290.000 orang.
Belakangan, struktur terpusat militer Belarusia yang berisi tiga korps tentara telah direorganisasi. Kini, Belarusia menggunakan sistem komando operasional, yakni di barat, barat laut, dan selatan—baru dibuat pada 26 Mei.
Walaupun memiliki puluhan ribu tentara, Belarusia disebut hanya memiliki sedikit personel siap tempur.
Menurut laporan lembaga wadah pemikir Rusia, Pusat Analisis Strategi dan Teknologi (CAST), hanya ada 10.000 hingga 15.000 tentara Angkatan Darat Belarusia yang bertugas sehari-hari. Sisanya harus dipanggil lebih dulu sebelum bertugas.
Baca Juga: Lukashenko Tuduh Kebijakan Barat bakal Picu Konflik Besar yang Tak Bisa Dimenangkan, Perang Nuklir?
Pakar militer Belarusia, Yahor Lebiadok memperkirakan bahwa, tanpa mobilisasi, negara ini hanya bisa segera menerjunkan sekitar 6.000 serdadu.
Satu-satunya organisasi militer Belarusia yang memiliki pengalaman tempur baik adalah Pasukan Operasi Khusus. Cabang militer ini memiliki tiga brigade infanteri elite dengan total 3.000-6.000 serdadu.
Mengenai perlengkapan tempur, per 2020, Belarusia dilaporkan memiliki sekitar 1.200 tank. Namun, 800 di antaranya diyakini berstatus cadangan.
Selain itu, untuk meriam, Belarusia juga disebut masih mengandalkan teknologi Uni Soviet. Minsk memilik 583 unit howitzer Msta-B dan sejumlah artileri swagerak Gvozdika dan Akatsiya.
Sumber : Kyiv Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.