Basil Rajapaksa harus mendapatkan paspor baru AS setelah meninggalkannya di istana kepresidenan ketika Rajapaksa mundur dengan tergesa-gesa untuk menghindari massa pada hari Sabtu, kata sumber diplomatik.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Coba Kabur ke Dubai Dihentikan Staf Imigrasi Bandara
Sumber-sumber resmi mengatakan sebuah koper penuh dokumen juga ditinggalkan di rumah megah itu bersama dengan uang tunai 17,85 juta rupee, sekarang dalam tahanan pengadilan Kolombo.
Gotabaya Rajapaksa dituduh salah mengelola ekonomi ke titik di mana negara itu kehabisan devisa untuk membiayai impor yang paling penting, yang menyebabkan kesulitan parah bagi 22 juta penduduk.
Jika dia mundur seperti yang dijanjikan, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe akan secara otomatis menjadi penjabat presiden sampai parlemen memilih seorang anggota parlemen untuk menjalani masa jabatan presiden, yang berakhir pada November 2024.
Tetapi Wickremesinghe sendiri mengumumkan kesediaannya untuk mundur jika konsensus tercapai untuk membentuk pemerintahan persatuan.
Proses suksesi bisa memakan waktu antara tiga hari, waktu minimum yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan parlemen, dan maksimum 30 hari diperbolehkan berdasarkan undang-undang.
Baca Juga: Beginilah Situasi Istana Kepresidenan Sri Lanka, Menyerupai Taman Umum dengan Ribuan Massa!
Jika Rajapaksa mundur hari Rabu, pemungutan suara akan dilakukan pada 20 Juli, kata ketua parlemen.
Pemimpin oposisi utama partai Samagi Jana Balawegaya, Sajith Premadasa, yang kalah dalam pemilihan presiden 2019 dari Rajapaksa, mengatakan dia akan mencalonkan diri untuk posisi itu.
Premadasa adalah putra mantan presiden Ranasinghe Premadasa, yang dibunuh dalam pemboman bunuh diri pemberontak Tamil pada Mei 1993.
Sri Lanka gagal membayar utang luar negerinya sebesar 51 miliar dollar AS pada bulan April dan sedang dalam pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional untuk kemungkinan bailout.
Sri Lanka hampir kehabisan persediaan bahan bakar yang sudah langka.
Pemerintah Sri Lanka memerintahkan penutupan kantor dan sekolah yang tidak penting untuk mengurangi perjalanan dan menghemat bahan bakar.
Sumber : Kompas TV/Bloomberg/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.