Situasinya kian rumit, Menteri Pertahanan Kamal Gunaratne tak mengindahkan kecaman itu dan berbalik menuduh bahwa ada agenda provokator berkedok aksi damai dalam protes yang segera berlangsung.
Akses menuju lokasi unjuk rasa dipersulit, kereta api dilarang beroperasi pada jam malam, sementara perusahaan energi LIOC menyetop didistribusi bahan bakar pada 8 hingga 9 Juli 2022.
Masih pada hari yang sama, protes alinsi mahasiswa Sri Lanka (IUSF) yang digelar di ibu kota berakhir ricuh setelah mereka dilempari gas air mata oleh aparat keamanan. Hal ini dikabarkan oleh Jamila Husain dari Daily Mirror.
Ketika pagi tiba, jam malam sudah tak lagi berlaku. Orang-orang membajak kereta api dan menggunakannya untuk berbondong-bondong ke istana presiden menuntut Presiden Rajapaksa mundur.
Dalam situasi krisis bahan bakar, orang-orang juga terpantau datang menggunakan sepeda, truk, bahkan mobil box pengangkut logistik.
Azzam Ameen, jurnalis Newswire yang terjun langsung ke lokasi kejadian menemukan orang-orang yang sedang bersiap naik mobil logistik untuk ditumpangi bersama-sama.
Aragalaya 2.0 : Thousands of protesters are currently heading to Colombo in various modest of transport, braving fuel crisis, demanding President Gotabaya Rajapaksa's resignation. A container on the road bringing a group of protesters pic.twitter.com/aIJ3K9CJYp
— Azzam Ameen (@AzzamAmeen) July 9, 2022
Setiba di Istana presiden, massa aksi disambut barikade aparat lima lapis yang menjaga tempat itu. Ketika orang-orang berhasil menembus aparat dan menyisakan dua lapis barikade saja, petugas melakukan tembakan udara untuk membubarkan kerumunan.
Newswire melaporkan, petugas keamanan membacakan ketentuan terkait dengan Undang-Undang Kerusuhan pada para pengunjuk rasa yang berusaha menerobos barikade aparat, selepas tembakan udara.
Akan tetapi, orang-orang tetap nekat menerobos, sementara petugas terus berupaya membubarkannya dengan water canon.
"Satu water canon di antaranya berhasil di rebut oleh pengunjuk rasa," terang Wirenews.
Barikade akhirnya jebol, pengunjuk rasa langsung menyerbu istana dimana Presiden Rajapaksa tak lagi berada di sana.
NDTV, stasiun penyiaran di India yang menayangkan live update melaui situs web, mengabarkan bahwa Rajapaksa telah diungsikan ke Markas Besar Angkatan Darat pada malam sebelumnya.
This is Colombo right now. Outside Presidential Secretariat. GR's whereabouts unknown. A resignation to be announced soon?#SriLanka #SriLankaProtests pic.twitter.com/iRPF89NfW6
— Jamila Husain (@Jamz5251) July 9, 2022
Selepas sukses menduduki istana presiden, pengunjuk rasa terpantau "berpesta" di tempat itu. Dari gambar dan video yang beredar luas di media sosial, sebagian dari mereka berenang di kolam renang, mencoba fasilitas gym, memasak, serta tidur di ranjang presiden.
Tak hanya meminta Presiden Rajapaksa untuk mundur, massa aksi juga menuntut Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe untuk melakukan hal yang serupa.
Jelang magrib, pemimpin partai mengadakan pertemuan yang menghasilkan keputusan bahwa mereka meminta presiden dan perdana menteri untuk mengundurkan diri. Jamila Husain melaporkan perdana menteri sempat menolak permintaan itu.
Massa aksi kemudian bergerak menuju kediaman pribadi Wickremesinghe yang sudah dijaga aparat. Di sana, ada jurnalis yang mendapat penyerangan dari aparat keamanan. Pengunjuk rasa akhirnya kembali bentrok dan membakar rumah milik perdana menteri.
Protesters have broken into the private residence of Prime Minister Ranil Wickremesinghe and have set it on fire - PM's office pic.twitter.com/yXGFvHbMKt
— Azzam Ameen (@AzzamAmeen) July 9, 2022
Selepas kejadian itu, apa yang dituntut oleh pengunjuk rasa akhirnya tercapai. Presiden Rajapaksa dan Perdana Menteri Wickremesinghe bersedia mengundurkan diri per Rabu (13/7).
Sumber : Kompas TV/AP/Newswire/NDTV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.