Baca Juga: Jepang Berkabung, Jasad Shinzo Abe Dibawa Pulang ke Tokyo
Persona publiknya yang blak-blakan hanya berfungsi untuk meningkatkan citra Abe, menunjukkan dia dapat menolerir berbagai perspektif di masyarakat, kata para analis pada saat itu.
Nyonya Abe mengatakan, bagaimanapun, dia mencoba bersikap diplomatis dalam menyampaikan pendapat kritis kepada suaminya, berusaha keras untuk memilih saat yang tepat untuk melakukannya.
"Ketika dia dikritik oleh partai-partai oposisi setiap hari, jika saya pulang dan mulai mengomelinya lagi, dia mungkin meminta saya untuk menghentikannya," katanya.
"Sebagai istrinya, ada kalanya saya tidak ingin terlalu menyerangnya. Di lain waktu, saya benar-benar merasa harus mengatakan sesuatu kepadanya."
Sebagai putri Akio Matsuzaki, mantan presiden pabrik cokelat ternama Jepang Morinaga, salah satu perusahaan gula-gula paling terkenal di Jepang, Nyonya Abe tumbuh dalam keluarga kaya dan istimewa.
Dia dididik di sekolah Katolik eksklusif di Tokyo, lulus dari sekolah kejuruan, dan memperoleh gelar master dalam studi desain sosial dari Universitas Rikkyo di kemudian hari.
Baca Juga: Pembunuh Shinzo Abe Dendam dengan Suatu Organisasi, Mengira Eks PM Jepang Itu Anggotanya
Dia bekerja di biro iklan terbesar di Jepang, Dentsu, ketika bosnya memperkenalkannya kepada Shinzo Abe, yang saat itu merupakan politisi yang sedang naik daun.
Pasangan ini menikah pada tahun 1987.
Pada tahun-tahun awal pernikahan mereka, Akie Abe bekerja sebagai penyiar radio dengan nama "Akky", sementara suaminya bekerja untuk memajukan karir politiknya.
Tahun 2006, Shinzo Abe menjadi perdana menteri termuda Jepang pasca-Perang Dunia II pada usia 52 tahun.
Tetapi, tugas di kantor PM itu berakhir hanya setahun kemudian.
Dirundung skandal terkait uang yang melibatkan para menterinya, ia mengundurkan diri pada 2007, dengan alasan kesehatan yang buruk.
Baca Juga: Facebook, Twitter, TikTok dan Youtube Hapus Video Pembunuhan Shinzo Abe, Dianggap Konten Berbahaya
— (@AbeShinzo) March 5, 2022
Pada tahun 2012, saat Abe memulai masa jabatan keduanya sebagai perdana menteri, Akie Abe membuka sebuah restoran di Tokyo yang hanya menyajikan makanan organik. Tetapi, ia mengundurkan diri dari keterlibatan aktif dalam bisnis tersebut setelah ibu mertuanya keberatan.
Pasangan itu tidak memiliki anak.
Wanita yang sudah menikah di Jepang sering menghadapi tekanan sosial yang kuat untuk melahirkan anak.
Akie Abe berbicara di depan umum tentang kesulitan pasangan itu mendapatkan anak; mereka menjalani perawatan kesuburan tanpa hasil.
Shinzo Abe sempat menyarankan adopsi, tetapi Akie Abe tidak dapat menerima gagasan itu.
"Saya pikir itu semua takdir dan saya harus menerimanya... bahwa kami tidak dikaruniai anak," katanya kepada BBC dalam wawancara tahun 2006.
Sumber : Kompas TV/Straits Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.