ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Seorang pria di Rusia nekat membakar gereja setempat karena marah uangnya dihabiskan sang istri untuk sumbangan di sana.
Gereja St Basil The Great di Desa Pargolovo, St. Petersburg dibakar pada Minggu (26/6/2022) pagi waktu setempat.
Api dengan cepat melalap atap kayu dan dinding bangunan.
Seluruh bangunan mungkin akan terbakar sampai hangus sebelum pemadam kebakaran tiba, jika jemaat gereja tak memadamkan api sendiri.
Baca Juga: Polandia Selesai Bangun Tembok Perbatasan dengan Belarusia, untuk Halangi Migran Masuk?
Namun, kerusakan akibat kebakaran yang melanda gereja itu ternyata cukup besar. Media setempat melaporkan, warga meneteskan air mata ketika mereka melihat kondisi tempat ibadah mereka.
Sebelumnya, banyak warga yang meyakini, kebakaran itu terjadi karena korsleting atau hubungan pendek arus listrik gereja.
Sebagian lain bahkan percaya, kebarakan itu merupakan tanda untuk membangun gereja yang lebih besar dan indah.
Tetapi, polisi tak butuh waktu lama untuk menemukan pelaku pembakaran, yaitu seorang warga setempat berusia 36 tahun.
Seperti dikutip dari Oddity Central, ayah empat anak itu membalas dendam ke gereja setelah bertengkar dengan istrinya.
Ia dilaporkan berkelahi dengan istrinya, yang merupakan sukarelawan gereja, karena terus menyumbangkan uang mereka ke sana.
Akhirnya pada Minggu pagi, berbekal sekaleng bensin di bagasi mobilnya, ia menyirami dinding gereja.
Setelah memastikan tak ada orang di dalam gereja, ia pun langsung membakarnya.
“Ia bekerja selama 24 jam 7 hari, punya empat anak dan istrinya bekerja di gereja. Semua uang yang dihasilkannya, disumbangkan sang istri ke gereja,” bunyi laporan surat kabar setempat, Komsomolskaya Pravda.
“Karena ini, mereka berkonflik. Ia menyadari bahwa ia harus melakukan sesuatu kepada istrinya, atau membakar gereja,” tambah laporan itu.
Baca Juga: Mengejutkan, Donald Trump Dilabeli Ancaman Domestik yang Tak Pernah Dihadapi AS
Sang pria akhirnya memilih langkah terakhir, dan tak membantah kesalahannya kepada polisi. Ia bahkan meminta untuk ditahan karena kejahatannya.
Namun, pengadilan memutuskan untuk memulangkannya sampai hukuman dijatuhkan atas kasusnya. Bisa jadi, itu karena ia tak memiliki catatan kriminal, atau karena keberadaan empat anaknya.
Sementara itu, meski bagian luar gereja rusak berat, mayoritas bagian dalamnya tak terdampak pembakaran tersebut.
Sumber : Oddity Central
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.