Hal-hal itu, sebut Ruhaini, tentu saja mendorong Jokowi untuk tidak hanya berdiam diri.
“Setidaknya secara aktif untuk bisa memberikan kontribusi. Yang kemudian diambil oleh Presiden adalah mengunjungi Ukraina dan Rusia,” katanya.
Saat ditanya mengenai hal yang ditawarkan oleh Jokowi pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, ia menjelaskan bahwa dampak perang sangat banyak.
“Pertama adalah dampak kemanusiaan. Kemudian juga yang disampaikan oleh Presiden bahwa dengan adanya konflik ini juga sebetulnya ada masalah tentang flow of resources.”
“Misalnya dari Ukraina sendiri pemasok beberapa komoditas, kemudian Rusia juga pemasok bahan dasar pupuk,” imbuhnya.
Hal ini, lanjut dia, tentu saja akan berpengaruh terhadap kondisi pangan dunia. Beberapa kali, Jokowi mengatakan bahwa yang terdampak oleh konflik ini bukan hanya Indonesia, tetapi banyak negara.
Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Tiba di Istana Maryinsky, Langsung Disambut Volodymyr Zelenskyy
“Sebetulnya Indonesia pernah ada di dalam satu posisi yang mengatakan serangan Rusia ke Ukraina itu tidak bisa diterima, tetapi ketika Presiden kemudian berinisiatif mengunjungi Rusia, itu diterima,” ucap Ruhaini.
Ini, kata dia, menjadi hal yang sebetulnya menunjukkan bahwa ada sisi lain di Asia, sekaligus perspektif yang berbeda.
“Bahwa ini suatu persahabatan yang tulus, untuk juga mendamaikan dua sahabat. Indonesia melihat bahwa Rusia adalah sahabat, dan Ukraina juga sahabat Indonesia,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.