Empat Dekade Usai Penembakan, Pelaku Usaha Pembunuhan Presiden AS Ronald Reagan Dibebaskan

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pelaku usaha pembunuhan Presiden Amerika Serikat (AS), Ronald Reagan akhirnya dibebaskan empat dekade setelah insiden.

John Hinckley Jr, yang menembak Regan pada tahun 1981, namun gagal membunuhnya, dibebaskan secara penuh, Rabu (15/6/2022).

“Setelah 41 tahun, 2 bulan dan 15 hari, akhirnya merdeka!!!” cuit Hinckley di akun Twitter miliknya.

Hinckley, yang kini berusia 67 tahun, dipastikan tak bersalah atas penembakan dan mencederai Reagan, karena alasan tak waras.

Baca Juga: Rusia Ngamuk ke Israel, Panggil Duta Besar Israel atas Serangan ke Bandara Suriah

Selain Reagan, ia juga mencederai Sekretaris Gedung Putih, James Brady, agen Badan Rahasia, Timothy McCarthy, dan petugas polisi Washington, Thomas Delahanty.

Meski tak dipenjara karena alasan ketidakwarasan, Hiinckley menghabiskan lebih dari tiga dekade waktu penahanannya di rumah sakit jiwa St. Elizabeth.

Sejak 2003, kondisi pengurungannya secara bertahap dilonggarkan.

Seperti dikutip dari NPR, Hakim Distrik AS, Paul Friedman, menyetujui pembebasan tanpa syarat Hinckley pada September.

Friedman mencatat pada saat itu sangat sedikit pasien di Rumah Sakit St. Elizabeth, yang telah dipelajari dengan sangat teliti seperti John Hinckley.

Hinckley berusia 25 tahun ketika usaha pembunuhan dilakukan.

Hinckley yang merupakan putra dari keluarga pemilik usaha minyak, telah melakukan perawatan di psikiater sebelum mencoba membunuh Presiden Regan.

Saat insiden penembakan, Reagan telah memberikan pidato di hotel Washington dan berjalan ke arah mobil limousine, saat Hinckley tiba-tiba menodongkan pistol di kerumunan dan menembak enam kali.

Dilaporkan Hinckley terobesesi film Taxi Driver, dan artisnya, Jodie Foster.

Usaha pembunuhan Reagan dilakukan Hickley untuk menarik perhatian Foster.

Pada 2016, pengadilan memberinya cuti pemulihan dari rumah sakit jiwa dan memungkinkan Hinckley tinggal bersama ibunya di Williamsburg, Virgina, penuh waktu.

Sebelumnya, ia sudah diberi izin tinggal bersama ibunya secara paruh waktu.

Baca Juga: Pengadilan Israel Dakwa Seorang Pekerja Amal Palestina Bersalah atas Kasus Terorisme

Namun, pengadilan memberlakukan beberapa batasan pada pergerakannya dan juga beberapa amanat oleh pengadilan untuk perawatan setiap bulan.

Ketika ibunya meninggal pada 2021 di usia 95 tahun, Hinckley diizinkan tinggal di daerah tersebut.

Departemen Kesehatan Perilaku juga mendukung pencabutan persyaratan pembebasan Hinckley selama bertahun-tahun.

Mereka mengatakan kepada pengadilan tahun lalu bahwa ia brisiko rendah untuk kekerasan di masa depan.