DELHI, KOMPAS.TV - Sebanyak 136 orang ditangkap dalam protes besar-besaran umat Islam di negara bagian Uttar Pradesh, India pada Jumat (10/6/2022). Kepastian akan hal itu ditegaskan oleh otoritas keamanan setempat.
"Sebanyak 136 orang yang melakukan protes ditangkap dari enam distrik di Uttar Pradesh hinggal pukul 21.45," ungkap Prashant Kumar, Dirjen Kepolisian India, dilansir New Indian Express.
Kumar merinci jumlah pengunjuk rasa yang ditangkap berasal dari Distrik Saharanpir (45 orang), Prayagraj (37 orang), Ambedkar Nagar (23 orang), Hathras (20 orang) dan Moradabad (7 orang) serta Firozabad (4 orang).
Di Distrik Prayagraj, demonstrasi sempat diwarnai aksi pelemparan batu pada polisi yang bertugas mengamankan unjuk rasa. Insiden itu, menurut warga setempat, berlangsung sekitar 15 menit.
Baca Juga: Al Qaeda Ancam Bom India Selepas Adanya Penghinaan Terhadap Nabi
Awanish Awasthi selaku pejabat berwenang, mengeklaim situasi telah mereda.
"Kekuatan kecil digunakan untuk menghentikan beberapa orang yang terlibat dalam kekerasan. Situasi di Prayagraj sekarang damai. Saya mengimbau orang-orang untuk menggunakan cara-cara protes yang demokratis tanpa menggunakan kekerasan." ungkap Awsthi.
Gelombang protes di India terus berlanjut usai komentar kontroversial terkait Nabi Muhammad dilontarkan Nupur Sharma, juru bicara Partai Bharatiya Janata (BJP).
Politikus tersebut kini sudah mendapat sanksi skorsing dari partai yang menaunginya. Kendati begitu, kecaman terus mengalir dari diplomat negara-negara mayoritas muslim serta umat Islam di India.
Unjuk rasa meletus di sejumlah tempat pada Jumat (10/6), meliputi wilayah Uttar Pardesh, Telangana, Bengal Barat dan Delhi. Demonstrasi besar-besaran dimulai setelah salat Jumat.
Baca Juga: Jubir Kemenlu: Indonesia Kutuk Pernyataan Dua Politikus India yang Merendahkan Nabi
Sementara di hari yang sama, patung Nupur Sharma dilaporkan digantung di dekat pasar sayur di Footroad, Belagavi. Peristiwa tersebut membuat beberapa pejabat partai BJP marah.
"Polisi harus menurunkan patung itu atau kami sendiri yang akan menurunkannya," ucap Shankar Patil, aktivis BJP via The Hindu.
Dilansir dari India Today, BJP yang berkuasa di India diketahui telah meminta pemerintah menurunkan pasukan angkatan darat demi meredam protes besar di sejumlah wilayah.
Nupur Sharma mengeluarkan ucapan kontroversial dalam debat seputar Masjid Varanasi yang berdiri sejak abad ke-17.
Menurut umat Hindu, masjid itu dibangun di atas kuil-kuil pada masa pemerintahan kaisar Mughal Aurangzeb.
Baca Juga: Protes Besar Umat Islam di India: Pemerintah Matikan Internet di Bengal
Beberapa umat Hindu meminta izin pada pengadilan untuk berdoa di tempat itu, tetapi hal tersebut justru meruncingkan gesekan antarumat beragama di India, beberapa waktu terakhir.
Al Jazeera melaporkan, BJP telah menskors Sharma pada pekan lalu setelah negara-negara mayoritas muslim melayangkan protes.
Di bawah kepemimpinan BJP yang merupakan partai politik Perdana Menteri Narendra Modi, warga muslim India merasakan tekanan dalam hal kebebasan beragama hingga larangan pemakaian hijab.
BJP dinilai telah membuat kelompok-kelompok garis keras Hindu semakin berani melakukan aksi-aksi yang menurut mereka bertujuan melindungi agama mereka sehingga memicu sentimen anti-muslim.
Sumber : New Indian Express/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.