BANGKOK, KOMPAS.TV - Satuan polisi anti-narkotika Thailand berhasil menyita 200 kilogram sabu (crystal meth) yang disembunyikan di dalam replika patung Pulau Paskah.
Tampak replika patung yang sedang menunggu pengiriman ke Taiwan, seperti diberitakan menurut laporan France24, Kamis, (9/6/2022).
Aparat anti-narkoba Thailand yang bekerja sama dengan polisi Taiwan menggerebek sebuah perusahaan pelayaran di kota pelabuhan Laem Chabang, sekitar 50 km tenggara Bangkok.
Mereka lantas memeriksa enam kepala patung yang terbuat dari rangka semen dan logam itu.
Petugas menggunakan penggiling sudut, palu dan pahat untuk membuat lubang di salah satu patung.
Mereka pun mengungkap obat-obatan berbahaya yang disembunyikan di dalam kantong plastik, menurut rekaman yang ditampilkan di media lokal.
Khemmarin Hassiri, Komandan Divisi urusan Luar Negeri Kepolisian Kerajaan Thailand, seperti dikutip France24 mengatakan, obat-obatan terlarang itu rencananya akan dikirim ke Taiwan.
Patung-patung itu awalnya diangkut ke Thailand dari Taiwan pada akhir 2020 untuk sebuah pameran.
Polisi meminta surat perintah penangkapan untuk tersangka narkoba Thailand dan Taiwan yang terkait dengan patung-patung itu.
Perwakilan regional Kantor Narkoba dan Kejahatan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Jeremy Douglas mengatakan, penangkapan itu "tidak mengejutkan".
"Koneksi perdagangan antara sindikat yang aktif di Mekong, termasuk Thailand, dan Taiwan sudah berlangsung lama dan kuat," kata Douglas seperti dikutip France24.
Baca Juga: Geger, PBB Sebut Asia Tenggara dan Asia Timur Produksi 1 Miliar Tablet Metamfetamin Tahun Lalu
"Taiwan adalah pasar tujuan, terutama untuk sabu dan ketamin, tetapi juga merupakan titik pengiriman untuk Jepang dan bagian lain di Asia Timur," tuturnya.
Penyitaan itu terjadi menyusul terbitnya laporan PBB bulan lalu yang mengungkapkan rekor penyitaan satu miliar pil metamfetamin di Asia Timur dan Tenggara tahun 2021 lalu.
Laporan itu juga mengatakan 79 ton metamfetamin kristal disita di seluruh wilayah pada periode yang sama.
Negara bagian Shan di utara Myanmar tetap menjadi sumber utama sabu di kawasan itu.
Para ahli mengatakan, produksi metamfetamin berada pada tingkat tertinggi yang belum pernah terjadi sebelumnya,
Belum lagi diperburuk oleh kudeta di Myanmar pada Februari tahun lalu yang melumpuhkan ekonomi dan mata pencaharian.
Pelanggaran hukum Myanmar memberikan kondisi yang ideal bagi laboratorium obat-obatan terlarang untuk berkembang.
Dengan sebagian besar pasokan bahan kimia prekursor yang tidak terkendali membanjiri dari China.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.