LONDON, KOMPAS. TV — Kerajaan Inggris memulai pesta empat hari Platinum Jubilee untuk merayakan 70 tahun Ratu Elizabeth II bertahta atas Kerajaan Inggris Raya. Pesta digelar dengan menampilkan parade militer tradisi Inggris yang membentang sejak jaman kuda dan pedang serta meriam hingga zaman jet tempur, peluru kendali, dan pesawat tanpa awak.
Seperti laporan Associated Press, Kamis (2/6/2022), pesta perayaan formal untuk Platinum Jubilee ini dimulai dengan Trooping the Color, atau tinjauan militer tahunan yang menandai ulang tahun resmi penguasa sejak 1760.
Ratu Elizabeth II diperkirakan akan bergabung dengan anggota keluarganya dengan pemunculan di balkon Istana Buckingham pada akhir acara, diiringi 70 pesawat tempur akan menderu di atas kepala.
Jubilee atau ulang tahun, yang bahasa Indonesianya adalah Yobel, akan dirayakan di seluruh Inggris dengan liburan empat hari hingga hari Minggu.
Perayaan pemerintahan Elizabeth termasuk kebaktian syukur Jumat di Katedral St Paul di London, konser di Istana Buckingham hari Sabtu, serta kontes yang dipentaskan oleh ribuan penampil yang diambil dari sekolah dan kelompok masyarakat di seluruh negeri pada Minggu sore.
Sepanjang akhir pekan, organisasi lingkungan dan individu diharapkan mengadakan ribuan pesta jalanan di seluruh negeri, mengulangi tradisi yang dimulai dengan penobatan ratu tahun 1953.
Ratu Elizabeth II kini berusia 96 tahun, adalah tahta terlama yang memerintah Inggris dan yang pertama mencapai tonggak sejarah tujuh dekade bertakhta.
Baca Juga: Berulang Tahun yang ke-96, Bagaimana Kabar dan Kesehatan Ratu Elizabeth II?
Yobel atau ulang tahun memberi banyak orang kesempatan untuk merenungkan keadaan bangsa dan perubahan besar yang telah terjadi selama masa pemerintahannya, bahkan bagi mereka yang sering acuh tak acuh terhadap monarki.
Mantan Perdana Menteri John Major, salah satu dari 14 perdana menteri pemerintahan Ratu Elizabeth II, mengatakan kehadiran Ratu yang kuat dan tegar membantu mengarahkan kerajaan selama beberapa dekade. "Ratu mewakili diri kita yang lebih baik selama lebih dari 70 tahun," katanya kepada BBC.
Dalam pesan Yobel tertulis, Ratu Elizabeth berterima kasih kepada rakyat Inggris dan di seluruh Persemakmuran Inggris yang terlibat dalam mengatur perayaan.
Bagi banyak orang, kesempatan itu adalah kesempatan pertama untuk pesta besar sejak dimulainya pandemi virus corona lebih dari dua tahun lalu.
“Saya tahu bahwa banyak kenangan indah akan tercipta pada acara-acara perayaan ini,” kata Ratu Elizabeth.
“Saya sungguh terinspirasi oleh niat baik yang ditunjukkan kepada saya, dan berharap hari-hari mendatang akan memberikan kesempatan untuk merenungkan semua yang telah dicapai selama 70 tahun terakhir, karena kita menatap masa depan dengan percaya diri dan antusias,” kata Ratu Elizabeth II.
Ucapan selamat berdatangan dari para pemimpin dunia. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut Ratu Elizabeth II "benang emas yang mengikat kedua negara kita" dan salah satu dari "sangat sedikit konstanta" di panggung internasional.
"Anda adalah teman kami, sekutu dekat, contoh layanan kami kepada orang lain," kata Macron kepada Ratu dalam pesan video berbahasa Inggris.
Baca Juga: Bertakhta Sejak 1952, Inilah Tapak Tilas 70 Tahun Kepemimpinan Ratu Elizabeth II di Kerajaan Inggris
Nama acara pertama, Trooping the Color, mengacu pada bendera resimen, atau "warna bendera kesatuan tentara", yang dikerahkan melalui barisan.
Tradisi tahunan Inggris untuk ulang tahun ratu adalah upacara memeragakan cara bendera kesatuan di medan tempur, bertujuan membuat prajurit bisa memastikan mereka akan mengenali titik kumpul penting saat bingung dalam pertempuran.
Pasukan yang ambil bagian berasal dari Divisi Tentara Istana atau Household division, terdiri dari tujuh resimen yang melakukan tugas upacara untuk ratu.
Anggota mereka adalah tentara yang terlatih dan sering dikerahkan ke luar negeri saat tidak bertugas seremonial.
Setiap tahun unit yang berbeda mendapat kehormatan untuk memeragakan warna mereka. Batalyon 1 Pengawal Irlandia akan menjadi sorotan selama Platinum Jubilee.
Ribuan orang, beberapa di antaranya berkemah semalaman, berbaris di sepanjang rute parade, banyak dari mereka memakai bendera Union Jack, topi pesta, atau tiara plastik.
Baca Juga: Ini Rahasia Tas Kecil yang Selalu Dibawa Ratu Elizabeth II
Carly Martin, yang naik bus larut malam dari London selatan bersama putrinya, mengatakan dia datang "untuk membuat kenangan."
"Anda tidak akan pernah melihat ini lagi seumur hidup Anda," katanya. “Setidaknya tidak di hidup aku, mungkin tidak di hidup putriku. Tujuh puluh tahun, hanya itu yang pernah saya ketahui.”
Ratu diperkirakan akan muncul dua kali di balkon Istana Buckingham, tetapi Pangeran Charles akan memainkan peran kunci selama acara tersebut, memberi hormat atas nama ibunya kepada tentara yang lewat berparade.
Elizabeth mengalami kesulitan untuk bepergian akhir-akhir ini. Para abdi dalemnya berhati-hati, dan membuat segala sesuatunya sesederhana mungkin.
The Duchess of Cornwall, The Duchess of Cambridge, The Earl and Countess of Wessex dan anak-anak mereka, The Duke and Duchess of Gloucester dan Wakil Laksamana Sir Tim Laurence menaiki kereta kuda menuju Horse Guards Parade, tempat parade seremonial di Taman St James's.
Duke dan Duchess of Sussex akan bergabung dengan bangsawan lain untuk menonton tontonan tersebut. Pasangan itu telah melakukan perjalanan dari rumah mereka di California untuk ambil bagian dalam perayaan tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.