Escalon mengatakan petugas kepolisian memasuki sekolah empat menit setelah pelaku, yang masuk pada pukul 11.40.
Tetapi pelaku baru terbunuh sejam kemudian, yaitu pada pukul 12.45, setelah tim taktis Patroli Perbatasan AS tiba.
“Mereka tak langsung masuk karena ada tembakan yang mereka terima,” tutur Escalon.
Namun, polisi dianggap terlalu lambat bergerak sehingga korban tewas menjadi sangat besar.
Salah seorang ayah yang putranya menjadi korban, mengungkapkan ingin langsung masuk ke dalam sekolah karena frustrasi atas respons polisi.
Baca Juga: Romantis, Kim Jong-Un Beri Nama Program Vaksinasi Covid-19 Korea Utara Ramuan Cinta Abadi
Menurut Escalon, yang juga juru bicara Departemen Keamanan Publik Texas, mengatakan polisi berada di luar karena memanggil bantuan, dan juga mengevakuasi murid dan guru.
“Sejam kemudian tim taktis Patroli Perbatasan AS tiba, mereka masuk dan menembak mati tersangka,” katanya.
Namun, pernyataan Escalon dianggap menyimpang dari pedoman yang menjadi standar praktik polisi setelah pembantaian di SMA Columbine pada 1999.
Pedoman itu menyatakan bahwa petugas pertama di tempat kejadian harus melakukan apa yang mereka bisa, dan secepat mungkin menghentikan serangan tanpa menunggu bantuan.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.