Baca Juga: Korea Selatan Akan Bantu Korea Utara yang Baru Dihajar Gelombang Covid-19
Kritik terbuka Kim adalah pertanda bahwa situasi di lapangan suram, kata Yang Moo-jin, profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.
"Dia menunjukkan ketidakcukupan keseluruhan sistem karantina," katanya.
Kim sebelumnya mengatakan negara itu akan "secara aktif belajar" dari strategi manajemen pandemi China, menurut KCNA.
China, satu-satunya ekonomi utama dunia yang masih mempertahankan kebijakan nol-Covid, sedang berjuang melawan beberapa wabah Omicron dengan lockdown ketat di beberapa kota besar, termasuk pusat keuangan Shanghai, yang memicu meningkatnya frustrasi publik.
Korea Utara sebelumnya menolak tawaran vaksin Covid-19 dari China dan skema Covax Organisasi Kesehatan Dunia WHO, tetapi baik Beijing maupun Seoul mengeluarkan tawaran bantuan baru sejak Korea Utara mengumumkan wabah itu.
Korea Utara kemungkinan akan membutuhkan bantuan internasional untuk melewati gelombang Omicron besar-besaran, kata Yang.
"Jika bantuan China tidak cukup untuk mengatasi wabah, Korea Utara pada akhirnya akan meminta kepada Selatan, Amerika Serikat, atau organisasi internasional," katanya.
Baca Juga: Wabah Covid-19 di Korea Utara: 8 Kematian Baru dan 392.920 Orang Bergejala Demam
Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan mengunjungi Seoul akhir pekan ini, dengan diskusi tentang program senjata Pyongyang dan wabah Covid-19 kemungkinan akan menjadi agenda utama.
Terlepas dari krisis kesehatan masyarakat, citra satelit terbaru menunjukkan Korea Utara melanjutkan pembangunan reaktor nuklir yang sudah lama tidak aktif.
Amerika Serikat dan Korea Selatan memperingatkan, Kim sedang bersiap melakukan uji coba nuklir lainnya, yang ketujuh kalinya dilakukan oleh rezim tersebut.
Analis memperingatkan Kim dapat mempercepat rencana pengujian untuk mengalihkan perhatian penduduk dari wabah virus corona yang menghancurkan.
Mengambil bantuan pandemi dari Korea Selatan akan melukai "ego" Korea Utara dan memaksanya untuk menunda rencana uji coba nuklirnya, kata peneliti Cheong.
"Jika Kim Jong Un bertekad untuk melakukan tes, dia tidak akan menerima bantuan Korea Selatan," katanya.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.