“Amerika juga mendukung ASEAN untuk menguatkan kapasitas manufaktur berkelanjutan untuk produk medis esensial dan riset bersama,” tambahnya.
Sedangkan yang kedua adalah peningkatan kerja sama ekonomi dan konektivitas. Antara lain untuk memfasilitasi penguatan rantai pasok dan konektivitas kawasan untuk peralatan medis, obat-obatan, vaksin, komoditas pertanian.
Selain itu juga mendorong kemajuan transportasi berkelanjutan, termasuk kendaraan listrik, serta memperkuat kapasitas cybersecurity dan kemajuan literasi digital yang inklusif.
Menlu Retno mengungkapkan, yang ketiga dalam pernyataan bersama itu disebutkan tentang peningkatan perubahan iklim.
Ia mengatakan, melalui program US-ASEAN Climate Future dialokasikan dana untuk mendukung implementasi Nationally Determined Contribution (NDC) dari negara-negara ASEAN.
“Selain itu juga didorong kemitraan publik swasta untuk mendukung percepatan transisi energi bersih melalui skema financing, blended finance, dan transfer technology,” tutur Menlu Retno.
Baca Juga: Jokowi Ungkap Pentingnya Perkuat Kemitraan ASEAN dan AS untuk Antisipasi Pandemi Mendatang
Sementara itu, yang keempat adalah peningkatan kerja sama pendidikan termasuk penguatan kolaborasi universitas dan perusahaan.
“Dialokasikan untuk peningkatan pembangunan, pendidikan, pelatihan guru dan promosi pengarusutamaan gender,” ujarnya.
Sedangkan yang kelima adalah peningkatan kerja sama maritim melalui ASEAN Led Mechanism.
“Dalam bentuk memperkuat koordinasi antara Maritime Law Enforcement Agency, dibidang Maritime Domain, Awareness, Search and Rescue, keamanan maritim dan pemberantasan IUU Vessel,” kata Menlu Retno.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.