Sementara itu Fingrid, yang merupakan operator sistem transmisi Finlandia, mengungkapkan bahwa Nord Pool, perusahaan listrik pan-Eropa, tak membayar Inter Rao sejak 6 Mei, untuk listrik yang dibeli dari perusahaan Rusia.
Wakil Presiden Senior Operasional Fingrid, Reima Paivinen, mengungkapkan hal tersebut.
“Nord Pool yang membayar mereka. Fingrid bukanlah pihak yang melakukan pembelian listrik, kami hanya menyediakan koneksi transfer dari Rusia ke Finlandia,” tuturnya.
Namun, Paivinen tetap tenang meski adanya ketakutan kurangnya listrik massal yang bisa menimpa Finlandia.
“Kurangnya impor listrik dari Rusia bisa dikompensasikan dengan mengimpor listrik dari Swedia dan menerima lebih banyak listrik di Finlandia,” katanya.
Insiden ini terjadi tak lama setelah Finlandia berpeluang untuk bergabung dengan NATO.
Baca Juga: Intelijen Ukraina Sebut Serangan Rusia akan Usai Akhir Tahun Ini: Puncak Perubahan pada Agustus
Pemimpin Finlandia memang telah mengungkapkan keinginan mereka bergabung dengan NATO setelah melihat penyerangan Rusia ke Ukraina.
Finlandia yang berbatasan langsung dengan negara Vladimir Putin itu, mengkhawatirkan keamanan mereka.
Rusia sendiri telah memberikan ancaman kepada Finlandia bahwa mereka akan melakukan langkah balasan jika akhirnya negara tetangganya itu bergabung dengan NATO.
Bahkan salah satu langkahnya adalah menerapkan kebijakan militer, seperti yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Sumber : Express
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.