NICE, KOMPAS.TV — Militer Rusia melakukan gempuran besar-besaran menggunakan rudal jarak jauh atas jaringan kereta api Ukraina.
Jalur tersebut sangat penting untuk memindahkan senjata Barat ke pasukan Ukraina, mengevakuasi pengungsi, dan mengekspor makanan, seperti laporan Associated Press, Kamis (5/5/2022).
Seorang pejabat Rusia mengatakan, tujuannya adalah untuk mengganggu pengiriman senjata Barat.
Para ahli mengatakan, jalur kereta api Ukraina tampaknya sebagian besar terhindar pada awal invasi karena perencana Rusia ingin mereka memindahkan pasukan dan senjata mereka sendiri melintasi wilayah yang direbut.
Serangan terbaru Rusia tampaknya ingin membuat lebih banyak kerusakan daripada menghancurkan sistem kereta api Ukraina.
Berikut ini adalah serangan-serangan tersebut dan signifikansinya.
Baca Juga: Rusia Serangan Jalur Kereta Api dan Fasilitas BBM Jauh di Dalam Ukraina, Sasar Arus Masuk Senjata
Mengapa Kereta Api Sangat Penting untuk Ukraina?
Negara yang sebagian besar datar ini memiliki jaringan kereta api yang luas, dan terbukti sangat berharga dari sudut pandang militer untuk memasok pengiriman senjata utama Barat, juga telah membantu eksodus pengungsi dari serangan udara dan kemajuan serangan darat Rusia.
Persenjataan Barat yang mengalir ke Ukraina membantu pasukannya menumpulkan serangan awal Rusia.
Tampaknya juga pasti memainkan peran sentral dalam pertempuran untuk Donbas di timur, yang sekarang dikatakan Moskow sebagai fokusnya menyusul kegagalannya untuk merebut ibu kota, Kiev.
Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya meningkatkan pengiriman senjata atas desakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memperingatkan, Moskow akan melihat transportasi Barat yang membawa senjata ke Ukraina sebagai target militer yang sah.
Serangan kereta api itu dimaksudkan untuk mengganggu pengiriman senjata Barat, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, Rabu.
Apa Target Terbaru Rusia?
Pasukan Rusia menggunakan peluru kendali presisi yang diluncurkan dari laut dan udara untuk menghancurkan fasilitas listrik di lima stasiun kereta api di seluruh Ukraina selama satu hari terakhir.
Beberapa serangan terkonsentrasi di dan sekitar kota barat Lviv, dekat perbatasan dengan Polandia yang menjadi pintu gerbang untuk senjata yang dipasok NATO.
Walikota Lviv mengatakan serangan itu merusak tiga gardu listrik, mematikan listrik di beberapa bagian kota yang hanya mengalami serangan sporadis selama perang dan telah menjadi surga bagi warga sipil yang melarikan diri dari pertempuran.
Baca Juga: Stasiun Kereta Api Kiev Jadi Saksi Bisu Pahitnya Perang
Apakah Sistem Kereta Api Ukraina Terganggu Sebelumnya?
Sebuah rudal Rusia dituding menghantam stasiun kereta api yang ramai di Ukraina timur bulan lalu, menewaskan sedikitnya 52 orang dan melukai puluhan lainnya.
Ribuan warga sipil, kebanyakan perempuan dan anak-anak yang melarikan diri dari wilayah Donbas, berkumpul di stasiun kota Kramatorsk pada 8 April ketika sebuah rudal menghantam.
Zelenskyy menuduh militer Rusia sengaja menyerang stasiun tersebut.
Rusia menyalahkan Ukraina, dengan mengatakan pasukannya sendiri tidak menggunakan jenis rudal yang menghantam stasiun tersebut.
Pada akhir April, Rusia menargetkan beberapa persimpangan kereta api di barat negara itu untuk mengganggu pengiriman senjata.
Baca Juga: Rusia Tampilkan Bukti Nomor Seri Rudal Tochka-U Ukraina, Kembali Bantah Serang Kramatorsk
Apa Rencana Rusia?
Rusia tampaknya sebagian besar menyelamatkan sistem kereta api Ukraina pada awal srangan karena berencana menggunakannya untuk memindahkan pasukan dan senjatanya sendiri ke seluruh negeri, yang diharapkan dapat ditaklukkan dengan cepat, kata pakar militer.
“Sekarang mereka tahu mereka tidak akan dapat menggunakannya, mereka menyerang sistem rel yang kemungkinan membawa senjata dan bala bantuan ke Ukraina,” kata pensiunan Jenderal Prancis Dominique Trinquand.
Sementara Rusia melakukan serangan presisi pada jaringan kereta api dan menembakkan rudal mahal ke jalur pasokan listriknya dalam seminggu terakhir, tujuan mereka tampaknya masih merusak daripada menghancurkan jaringan.
“Itu tidak akan menghentikan Ukraina, tetapi akan mengganggu mereka,” kata Frank Ledwidge, mantan perwira intelijen militer Inggris.
Dia mengatakan Rusia juga bertujuan untuk merusak moral Ukraina.
"Ini seperti mengatakan, 'Tidak ada tempat yang aman', 'Tentara Anda tidak dapat melindungi Anda', 'Kami memerintah negara Anda sesuka hati.'"
Baca Juga: AS dan Barat Kirim Senjata Lebih Berat ke Ukraina, Tepis Rusia yang Ingatkan Ancaman Perang Nuklir
Apa Kata Amerika Serikat dan Sekutunya?
Seorang pejabat senior pertahanan AS, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas penilaian Pentagon, mengatakan, sementara Rusia mencoba menyerang infrastruktur penting di sekitar Lviv, khususnya menargetkan rel kereta api, "tidak ada dampak yang berarti" pada upaya Ukraina untuk memasok pasukannya.
Pejabat itu mengatakan, tidak jelas bahwa serangan Rusia sangat akurat, dan mereka juga tidak menghalangi upaya untuk memasukkan senjata ke Ukraina.
Sumber : Kompas TV/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.