Kim Jong Un mengatakan pada parade militer pekan lalu, dia akan mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan "kekuatan nuklir negara kita secepat mungkin", menurut rekaman pidatonya yang disiarkan di media pemerintah.
“Kekuatan nuklir, simbol kekuatan nasional kita dan inti kekuatan militer kita, harus diperkuat baik dari segi kualitas maupun skalanya.”
Negosiasi berulang yang bertujuan meyakinkan Kim untuk menghentikan program senjata nuklirnya tidak membuahkan hasil.
“Ada kemungkinan besar mereka melakukan uji tembak rudal yang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir,” kata Ahn Chan-il, seorang sarjana studi Korea Utara, seperti dikutip France24.
Baca Juga: Korea Utara Pamerkan Rudal Hwasong-17, Kim Jong-un Ancam Gunakan Senjata Nuklir jika Diprovokasi
Kim juga memperingatkan dia bisa "secara pre-emptive" menggunakan kekuatan nuklirnya untuk melawan kekuatan musuh pada pertemuan dengan petinggi militer pekan lalu.
Uji coba senjata terbaru dilakukan hanya beberapa hari sebelum presiden baru Korea Selatan Yoon Suk-yeol, yang bersumpah akan bersikap lebih keras terhadap Korea Utara, mulai menjabat minggu depan.
“Itu bisa menjadi pesan peringatan untuk… Yoon,” kata Hong Min dari Institut Korea untuk Unifikasi Nasional.
Yoon telah mengisyaratkan dia hanya bersedia untuk berbicara tentang perdamaian jika Korea Utara menegaskan bersedia untuk denuklirisasi, sesuatu yang tidak akan pernah diterima Pyongyang, kata Hong Min.
“Itu juga bisa menandakan sikap Pyongyang, mereka tidak punya pilihan selain untuk lebih meningkatkan persenjataannya jika Seoul dan Washington memutuskan untuk mengerahkan aset militer strategis ke Selatan,” katanya.
Presiden AS Joe Biden akan mengunjungi Korea Selatan pada bulan Mei.
Sumber : Kompas TV/France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.