LONDON, KOMPAS.TV - Seorang pria Inggris dilaporkan tewas saat berperang di Ukraina melawan Rusia.
Sedangkan seorang warga Inggris lainnya dilaporkan telah menghilang.
Hal itu diungkapkan oleh Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris, Kamis (28/4/2022).
Sebuah sumber BBC, mengungkapkan bahwa pria Inggris yang tewas diketahui bernama Scott Sibley.
Baca Juga: Serangan Rudal Rusia Ganggu Kunjungan ke Kiev Ukraina, Sekjen PBB: Kami Gagal Hentikan Perang
Sibley dipercaya berjuang bersama pasukan Ukraina, mengahadapi serangan Rusia.
Ia pun menjadi pria Inggris pertama yang dikonfirmasikan telah tewas dalam konflik tersebut.
Namun, Kementerian Luar Negeri Inggris tak merilis identitas pria lainnya.
Detail kematian Sibley, dan bagaimana atau kapan pria Inggris lainnya menghilang juga tak diberikan.
Sumber diplomatik mengungkapkan keduanya diyakini sebagai sukarelawan asing yang bergabung dengan pasukan bersenjata Ukraina, baik di Mariupol atau Donbas.
Sibley sendiri diketahui sebagai mantan anggota pasukan bersenjata Inggris.
Penghormatan pun diberikan kepada Sibley secara online, termasuk di Facebook dan penggalangan dana untuk mengingatnya.
Postingan Skuadron Pendukung Logistik pada laman Facebook-nya, menggambarkan ia sebagai mantan prajurit di skuadron itu.
Mereka pun mengatakan bahwa Sibley menunjukkan semangat komando hingga saat terakhirnya.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan saat ini sangat penting mencari informasi mengenai warga Inggris lainnya yang hilang.
Baca Juga: Serangan Rusia Mengguncang Beberapa Kota di Ukraina, Termasuk Kiev
Tiga mantan anggota pasukan khusus Inggris dilaporkan tewas pada serangan rudal Rusia di pusat latihan militer dekat perbatasan Polandia, Maret lalu.
Namun, laporan tersebut tak pernah dikonfirmasi.
Pemerintah Inggris sendiri pada Februrai lalu sudah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina, dan meminta agar mereka tak bepergian ke negara itu sejak serangan Rusia.
Sebelumnya, dua pria Inggris yang berjuang dengan pasukan Ukraina di Mariupol telah ditangkap pasukan Rusia.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.