"Untuk pengamanan antigempa mampu bertahan hingga lebih dari level 7 yang merupakan standar untuk bangunan kantor kedutaan di Jepang."
"Selain itu kita juga siapkan generator listrik dan cadangan air hingga 3 hari jika terjadi situasi darurat gempa. Kami juga siapkan antisipasi penanganan panas matahari,” papar Kyoichi Nagata.
Baca Juga: Menkeu Sampaikan Belanja K/L di 2023 Naik, Kemenhan & Kementerian PUPR dapat Alokasi Terbesar
Sebelum pembangunan gedung baru ini, Menteri Basuki mengaku pihaknya telah melakukan audit teknis mengenai kelayakan Gedung KBRI Tokyo, bersamaan dengan KBRI di Berlin dan Washington DC.
"(Kemudian Kementerian PUPR) memberikan rekomendasi kepada Kementerian Luar Negeri untuk direnovasi atau dibangun ulang," papar Menteri Basuki.
Atas dukungan Kementerian PUPR, Dubes Heri Akhmadi berharap gedung baru ini akan menjadi contoh kantor perwakilan RI di luar negeri.
“Kami sangat berterima kasih, kunjungan Bapak Menteri PUPR ini membesarkan hati kami dalam menjalani proses pembangunan gedung KBRI Tokyo ini."
"Pembangunan gedung baru ini ke depannya dapat menjadi contoh kantor perwakilan RI di luar negeri yang representatif dan mencerminkan Indonesia sebagai negara besar,” ujar Dubes Heri yang didampingi oleh Pejabat Pembuat Komitmen Pembangunan Gedung KBRI Tokyo, Ali Sucipto dan Koordinator Fungsi Pensosbud Meinarti Fauzie.
Rencananya, pembangunan KBRI Tokyo ini meliputi gedung utama 9 lantai untuk aktivitas kantor dan gedung apartemen 4 lantai.
Keseluruhan pembangunan yang dibangun sejak April 2021 lalu dijadwalkan dapat selesai pada November 2023.
Selama berlangsungnya pembangunan, aktivitas KBRI Tokyo menempati kantor sementara di kawasan Yotsuya, Shinjuku, Tokyo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.